PSI Minta Hasto Tidak Mencampuri Silaturahmi dengan Politik

Jakarta (Suara Kalbar)- Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi, menegaskan agar Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, tidak menodai momen Idulfitri dengan kebencian, terutama dalam silaturahmi antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Menurut Dedek, membawa urusan politik dalam silaturahmi di momen Idulfitri adalah tindakan yang tidak pantas. Ia menyatakan bahwa perbedaan pandangan politik adalah hal yang biasa dan tidak seharusnya menghalangi silaturahmi.

“Pak Hasto gagal memahami esensi silaturahmi di hari yang fitri. Jangan nodai Idulfitri dengan kebencian,” katanya melansir dari Beritasatu.com, Minggu(14/4/2024).

Lebih lanjut, Dedek menilai bahwa pernyataan Hasto seperti menyebar provokasi yang dapat menimbulkan prasangka buruk terhadap para pemimpin.

“Cara-cara Pak Hasto ini sangat membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara karena selalu didorong nafsu memperkeruh keadaan,” lanjut Dedek.

Dedek menekankan bahwa jika permasalahan terkait Pemilu 2024, Mahkamah Konstitusi (MK) telah dan sedang mengambil tindakan yang diperlukan.

“Sudah tersedia mekanisme dan cara untuk menyelesaikan perbedaan pandangan secara beradab,” ujarnya.

Dedek menyerukan untuk menunggu keputusan MK sambil tetap menjaga jalannya silaturahmi. Menurutnya, jika silaturahmi terhambat, hal itu dapat memperpanjang sikap benci dan dendam yang tidak berujung.

“Kalau silaturahmi dihambat, bisa jadi kita sedang mengawetkan kebencian dan dendam tak berkesudahan. Jika itu yang terjadi, bangsa Indonesia yang merugi,” ucap Dedek.

Sebelumnya, Hasto mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi harus bertemu dengan anak ranting terlebih dahulu sebelum bertemu dengan Megawati.

“Dalam konteks terkait dengan Pak Jokowi, anak ranting justru mengatakan ‘sebentar dulu, biar bertemu dengan anak ranting dulu’. Itu keinginan mereka,” ungkap Hasto di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2024).

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS