Prabowo Ungkap Rasa Kagumnya pada Kepemimpinan NU yang Konsepsional dan Maju ke Depan
Jakarta (Suara Kalbar)- Presiden terpilih 2024-2029, H Prabowo Subianto, mengungkapkan kagumnya terhadap kepemimpinan Nahdlatul Ulama (NU) saat ini yang dianggap memiliki konsepsi yang jauh ke depan.
Prabowo menyebut Ketua Umum Pengurus Besar NU, KH Yahya Cholil Staquf, layak menjadi murid dari KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), mengingat pemikirannya yang visioner dan progresif.
“Saya sangat kagum melihat kepemimpinan NU sekarang, konsepsional jauh ke depan, beliau (Gus Yahya) memang pantas menjadi muridnya Gus Dur, karena pemikirannya jauh ke depan. Gus Dur juga kepemimpinannya jauh ke depan,” katanya melansir dari NU Online, Senin (29/4/2024).
Prabowo juga membagikan pengalamannya saat menjadi tukang pijat untuk Gus Dur, bahkan diberi kehormatan untuk masuk ke kamar tidurnya. Baginya, itu merupakan sebuah kehormatan besar. Selain itu, Prabowo juga menyampaikan rasa terima kasih atas kehormatan yang diberikan kepadanya untuk hadir dalam acara Halal bi Halal PBNU dan diakui sebagai keluarga Nahdlatul Ulama.
“Saya punya kehormatan dulu, saya adalah tukang pijatnya Gus Dur. Benar nggak Gus Ipul (Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf), saksi kan?” terangnya.
“Kehormatan bagi saya, boleh masuk kamar tidurnya Gus Dur, dari Mayor sampai Jenderal, terima kasih Nahdlatul Ulama, bersama-sama kita bangun bangsa Indonesia,” imbuhnya.
Presiden terpilih 2024-2029, H Prabowo Subianto, mengungkapkan kagumnya terhadap kepemimpinan Nahdlatul Ulama (NU) saat ini yang dianggap memiliki konsepsi yang jauh ke depan. Prabowo menyebut Ketua Umum Pengurus Besar NU, KH Yahya Cholil Staquf, layak menjadi murid dari KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), mengingat pemikirannya yang visioner dan progresif.
Prabowo juga membagikan pengalamannya saat menjadi tukang pijat untuk Gus Dur, bahkan diberi kehormatan untuk masuk ke kamar tidurnya. Baginya, itu merupakan sebuah kehormatan besar. Selain itu, Prabowo juga menyampaikan rasa terima kasih atas kehormatan yang diberikan kepadanya untuk hadir dalam acara Halal bi Halal PBNU dan diakui sebagai keluarga Nahdlatul Ulama.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyatakan optimisme dalam menghadapi situasi yang tidak mudah, di tengah ketidakpastian dunia. Namun, ia yakin bahwa dengan persatuan Indonesia dan kerja sama antara pemimpin, negara ini akan mampu menghadapi tantangan dan membawa kesejahteraan bagi rakyat.
Ia juga mengatakan rasa terima kasih atas kehormatan besar yang diberikan kepadanya untuk hadir di acara Halal bi Halal PBNU dan diakui sebagai keluarga Nahdlatul Ulama.
“Memang saya merasa dekat dengan NU dari sejak muda, karena kalau orang bertanya kenapa seorang prajurit atau seorang tentara itu dekat sama kiai? Sebenarnya itu sangat-sangat sederhana, karena seorang prajurit itu dari muda sering dikirim ke daerah berbahaya menghadapi maut,” terangnya.
Prabowo juga menjelaskan hubungannya dengan NU, yang berasal dari pengalamannya sebagai prajurit yang sering dikirim ke daerah berbahaya. Ia menekankan bahwa dalam situasi seperti itu, kiai menjadi sosok yang dicari, dan banyak kiai yang berasal dari NU di sekitar tempat ia bertugas di Jawa Barat.
“Jadi di situ secara alamiah dan ini saya kira berlaku Pak Kapolri, Pak Panglima TNI kita ini profesinya selalu menghadapi bahaya, maka tidak aneh polisi dan tentara itu yang dicari selalu kiai,”tutupnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join nowArtikel Terkait
