SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Kalbar Peralihan Musim, Kalbar Masuk Wilayah Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem

Peralihan Musim, Kalbar Masuk Wilayah Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem

Sejumlah pengendara sepeda motor melintas saat hujan di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (2/6/2022).(Foto:Suara.com)

Suara Kalbar– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan sekitar 63% wilayah zona musim diprediksi mengalami awal musim kemarau pada Mei hingga Agustus 2024.

Meski begitu BMKG menyebut potensi cuaca ekstrem masih mengintai pada periode peralihan musim hujan ke kemarau. Di mana saat ini pada periode pertengahan April, beberapa wilayah masih cukup basah dan terjadi hujan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto pada keterangannya Sabtu (27/4/2024) mengatakan sejumlah wilayah masih terjadi hujan intensitas sangat lebat hingga ekstrem sejak 22 April 2024, beberapa wilayah itu di antaranya Luwu Utara (Sulawesi Selatan), Banjarbaru (Kalimantan Selatan), Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), dan Tanjung Perak Surabaya (Jawa Timur).

“Dalam sepekan ke depan, potensi peningkatan curah hujan terjadi di sebagian besar Sumatera, Jawa bagian barat dan tengah, sebagian Kalimantan dan Sulawesi, Maluku dan sebagian besar Papua, ” ujarnya dilansir dari Beritasatu.com, Sabtu (27/4/2024).

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani menerangkan April merupakan periode peralihan dari musim hujan ke kemarau di sebagian besar wilayah di Indonesia. Untuk itu, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat dalam durasi singkat disertai kilat dan angin kencang, hingga fenomena hujan es.

Salah satu ciri masa peralihan musim adalah pola hujan yang biasa terjadi pada sore hingga menjelang malam hari dengan didahului udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Komentar
Bagikan:

Iklan