PUPR Usahakan Pekerja IKN Dapat Insentif demi Kelancaran Pembangunan
Jakarta (Suara Kalbar)- Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) Kementerian PUPR, Danis Sumadilaga, mengungkapkan bahwa kementeriannya sedang berupaya agar para pekerja yang terlibat dalam pembangunan IKN mendapatkan insentif.
Menurut Danis, pemberian insentif menjadi hal yang penting karena para pekerja di IKN diharapkan dapat bekerja secara berkelanjutan untuk menjaga kelancaran dan penyelesaian pembangunan ibu kota negara baru tersebut, meskipun dalam kondisi menjelang puasa dan Lebaran tahun 2024.
“Iya dong (diberi insentif), supaya kontinuitas pekerjaan, kami usahakan agar para pekerja dapat insentif supaya bekerja terus. Ini sedang proses,” ucapnya melansir dari ANTARA, Jumat(15/3/2024).
Danis menjelaskan, pemberian tunjangan hari raya (THR) kepada pekerja konstruksi di IKN bukan merupakan kewajiban pemerintah. Hal ini dikarenakan hubungan kerja pekerja umumnya memiliki hubungan kerja business to business dengan kontraktor atau perusahaan yang terlibat dalam proyek pembangunan.
Oleh karena itu, kewajiban THR menjadi tanggung jawab kontraktor atau perusahaan, sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.
“Kami imbauannya adalah bagaimana anda menjaga kontinuitas pekerjaan. Jangan sampai ada puasa atau lebaran (pekerjaannya) menjadi terganggu. Caranya bagaimana terserah mereka,” kata Danis.
Berdasarkan data Kementerian PUPR pada Oktober 2023, jumlah tenaga kerja konstruksi proyek pembangunan IKN mencapai 12.123 tenaga kerja.
Sebanyak 2.765 di antaranya berasal dari Pulau Kalimantan, sedangkan 9.345 tenaga kerja konstruksi lainnya berasal dari luar Pulau Kalimantan.
Jumlah tenaga kerja konstruksi IKN tersebut sebagian besar terkonsentrasi pada proyek Cipta Karya dengan jumlah tenaga kerja konstruksi sebanyak 5.276 orang atau 46,3 persen.
Kemudian proyek Bina Marga dengan jumlah tenaga kerja konstruksi sebanyak 5.040 orang atau 42,9 persen.
Proyek sumber daya air sebanyak 656 tenaga kerja konstruksi atau 5,7 persen, dan proyek perumahan sebanyak 337 tenaga kerja konstruksi atau 5,0 persen.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS