SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Singkawang Forum Anak Kota Singkawang Sampaikan 3 Isu Prioritas ke Pj Wako

Forum Anak Kota Singkawang Sampaikan 3 Isu Prioritas ke Pj Wako

Anak-anak yang tergabung Forum Anak Kota Singkawang (FANTASI) berfoto bersama dengan Pj Wali Kota Singkawang Sumastro usai Muresbang RPJPD Kota Singkawang tahun 2025-2045 di sebuah hotel di Singkawang, Jumat (22/3/2024). SUARAKALBAR.CO.ID/ Winda.

Singkawang (Suara Kalbar)- Forum Anak Kota Singkawang (FANTASI) berpartisipasi dalam Musrenbang RPJPD Kota Singkawang tahun 2025-2045 dan RKPD tahun 2025 sebagai perwujudan pemenuhan hak partisipasi anak dalam proses pembangunan untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan anak yang digelar di sebuah hotel di Singkawang, Jumat (22/3/2024).

FANTASI menyampaikan suara anak Kota Singkawang kepada Pj Wali Kota Singkawang Sumastro yaitu dalam bentuk poster berbingkai yang berjudul YTTA “Yang Terang Terang Aja”, sebagai simbolis dari Forum Anak Kota Singkawang.

Poster tersebut merupakan hasil karya kolaborasi anggota FANTASI yang disusun oleh Adelia malika, Aqil Adyatma, Daffa Riyandi Ramadhan, Elsa Pebriana, Fahrina, Grecya Sha Sha, Hanni, Juman Boy, Kristian Januari, Naema Asyifa, Nur Royyan Maulana, Raffi Nugraha dan teman teman FANTASI lainnya yang ikut berkontribusi secara tidak langsung.

Terdapat tiga isu prioritas yang disampaikan oleh perwakilan Forum Anak Kota Singkawang, Elsa Pebriana, Grecya Sha Sha dan Nur Royyan Maulana dalam Musrenbang tersebut.

“Poin pertama yaitu perilaku berisiko anak. Pada jam 12 malam keatas ternyata anak-anak masih nongkrong di cafe di tepi jalan, serta ada yang membuat perusahaan terpadu bahkan terlibat dalam aksi balap liar dan tawuran di lokasi tertentu. Tempat yang minim penerangan menjadi faktor pendukung atau strategis anak melakukan perilaku berisiko,” Elsa, Perwakilan Forum Anak Kota Singkawang.

FANTASI menyampaikan rekomendasi atas isu ini yaitu

1. Mengharapkan pemerintah dapat memfasilitasi penerangan di jalan atau objek wisata yang masih rawan atau berpotensi menjadi lokasi kejahatan dan kekerasan.

2. Kemudian diharapkan untuk meminimalisir masalah perilaku berisiko anak dengan menerapkan jam malam yaitu membatasi aktivitas di luar rumah bagi anak (menyesuaikan). Tentunya dengan peran serta keluarga, masyarakat, satpol pp, polisi, instansi dan sebagainya.

3. Selanjutnya yaitu diharapkan Pemerintah memperbanyak fasilitas yang mewadahi pemanfaatan waktu luang anak untuk kegiatan yang terarah, produktif, bahkan inovatif. Dapat dengan melibatkan dunia usaha dan memperkuat jejaringnya dengan pembentukan APSAI Kota Singkawang (Asosiasi Perusahaan sahabat Anak Indonesia).

Poin kedua yaitu senioritas di Asrama, berdasarkan informasi dari teman-teman yang sekolah berasrama menyatakan sering terjadi tindak kekerasan berupa bullying, penindasan, kekerasan seksual yang disebabkan karena pola senioritas. Dengan kurang nya pengawasan atau kontrol dari pihak asrama, anak anak dapat dengan bebas melakukan perilaku perilaku yang menyimpang.

“Untuk isu kedua FANTASI menyampaikan rekomendasi yaitu Diharapkan dapat menambah kegiatan pengayaan untuk memunculkan kemampuan anak sehingga dapat terarah dan kreatif serta meningkatkan kontrol dari pembina dan pendidik sebaya,” jelasnya.

Poin yang ketiga sekaligus terakhir yaitu Pemerataan KIA, sebelumnya terima kasih kami ucapkan kepada Disdukcapil yang telah berusaha meng-gencarkan kepemilikan KIA di kota Singkawang.

“Saat ini masih terdapat cukup banyak anak kota Singkawang yang belum memiliki KIA contohnya salah satu sekolah SMP di Kota Singkawang yang siswanya sekitar 217 orang (Kelas 7 dan 8 ) dan siswa yang memiliki KIA hanyalah 18 orang. Hal ini menunjukkan masih rendah nya pemenuhan hak identitas anak.  Faktanya kepemilikan Kartu Identitas Anak sangat diperlukan untuk menjamin hak konstitusional anak sebagai WNI, elindungi pemenuhan hak anak , akses fasilitas pelayanan publik seperti pendidikan, transportasi, kesehatan, pembuatan tabungan, imigrasi dan masih banyak lagi manfaat kepemilikan KIA,” katanya.

Untuk mengatasi permasalahan ini FANTASI merekomendasikan Disdukcapil dan Disdikbud bekerja sama dalam memfasilitasi sekolah SD (kelas 5-6) dan SMP yang daerah nya sulit menjangkau untuk pembuatan Kartu Identitas Anak secara langsung.

Suara anak Kota Singkawang yang disampaikan dan diterima dengan baik oleh Pj Wali Kota Singkawang Sumastro.

“Kami harap aspirasi anak kota Singkawang dapat masuk dalam usulan program prioritas pembangunan Kota Singkawang tahun 2025,” kata Elsa.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan