Moton Paragliding Target Atlet Bisa Wakili Kalbar di PON

Satu diantara anggota Moton Paragliding 'Paralayang' yang sedang mengudara di Bukit Rindu Alam Desa Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Kamis (22/2/2024). SUARAKALBAR.CO.ID/Iqbal Meizar.

Singkawang (Suara Kalbar) – Moton Paragliding Paralayang Kalimantan Barat merupakan Komunitas Olahraga Paralayang pertama di Kalimantan Barat yang memfokuskan anggotanya untuk bisa mewakili Kalimantan Barat di Pekan Olahraga Nasional (PON).

Terbentuk pada 13 Mei 2023 kini Moton Paragliding memiliki total anggota sebanyak 13 orang dengan 5 orang yang sudah memiliki Pilot Lisensi (PL).

Satu diantara pendiri Moton Paragliding Edison mengatakan terbentuknya komunitas ini tak lepas dari campur tangan Danlanud Sanggau Ledo.

“Kami dari Moton Paragriding Paralayang Kalimantan Barat ini terbentuk berawal dari usulan Danlanud Sanggau Ledo,” ujar Edison usai kegiatan Open Tandem Paralayang yang dilaksanakan di Bukit Rindu Alam Desa Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan pada Kamis (22/2/2024).

Edison mengatakan sampai saat ini Kalimantan Barat belum memiliki Atlet olahraga paralayang yang benar-benar berasal dari Kalimantan Barat.

“Selama ini Olahraga Paralayang pada PON, Atlet Kalimantan Barat diwakili oleh TNI, karena itu terbentuknya Komunitas ini dengan harapan dapat menemukan Atlet yang bisa mewakili Kalamantan Barat Khususnya pada PON mendatang,” kata Edison.

Kemudian, Edison mengatakan Olahraga Paralayang ini tidak hanya untuk mencari bibit Atlet, tetapi juga untuk memperkenalkan ke Masyarakat Kalimantan Barat tentang Olahraga ini.

“Tak hanya untuk mencari atlet saja, tetapi juga dengan adanya Komunitas ini kami bisa memperkenalkan seluruh masyarakat Kalbar, bahwa Olahraga ini sangat berpotensi dan cocok dengan Kalimantan Barat,” jelasnya.

Edison mengungkapkan Komunitas Moton Paragliding ini tidak hanya untuk para anggota saja, tetapi juga terbuka bagi masyarakat yang ingin mencoba sensasi terbang menggunakan Paralayang.

“Tak hanya untuk latihan saja, tetapi kami juga membuka untuk masyarakat umum yang ingin mencoba terbang, dengan keamanan dan keselamatan yang sudah terjamin, dan juga Pilot Tandem yang sudah memiliki Lisensi terbang, cukup dengan 500 ribu masyarakat sudah bisa merasakan terbang,” pungkasnya.

Satu diantara instruktur penerbang senior atau Tandem Master, Idon Ahyad Ramadhan mengatakan Kalbar termasuk memiliki tempat atau spot yang baik.

“Khususnya kalimantan barat, menurut saya potensi yang ada itu sudah sangat baik, tinggal bagaimana mengolah sumber daya manusianya saja agar bisa menarik perhatian masyarkat,” katanya.

Ia juga menjelaskan sebenarnya event seperti ini sudah sering dilakukan, namun mungkin minimnya informasi tentang Olahraga Paralayang yang ada di masyarakat.

“Melihat dari animo masyarakat Kalimantan Barat, sebenarnya olahraga ini banyak disukai masyarakat, namun mungkin dengan kurangnya informasi masih banyak yang belum mengetahui tentang paralayang, oleh karena itu adanya komunitas ini sangat dapat membantu memperkenalkan kepada masyarakat,” pungkasnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Exit mobile version