Dikbud Sanggau Luncurkan Aplikasi Siap Sekolah

Sekretaris Daerah Kabupaten Sanggau Kukuh Triatmaka saat memberikan sambutan pada launching aplikasi Sistem Informasi Anak Putus Sekolah (SIAP SEKOLAH) di aula Hotel Harvey Sanggau, Senin (13/10/2023). SUARAKALBAR.CO.ID/ Darmansyah.

Sanggau (Suara Kalbar)- Sekretaris Daerah Kabupaten Sanggau Kukuh Triatmaka mewakili Bupati Sanggau melaunching aplikasi Sistem Informasi Anak Putus Sekolah (SIAP SEKOLAH) di aula Hotel Harvey Sanggau, Senin (13/10/2023).

Kukuh Triyatmaka saat membacakan sambutan Bupati Sanggau menyampaikan launching aplikasi SIAP Sekolah ini merupakan inovasi dari kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sanggau yang membantu Pemerintah Daerah untuk mengatasi salah satu tantangan terbesar di bidang pendidikan yaitu anak -anak yang putus sekolah.

“Anak anak adalah aset beharga dan masa depan negara kita, dan kewajiban kita adalah memastikan bahwa setiap anak mendapatkan akses terbaik ke pendidikan yang layak. Sayangnya kenyataan menunjukan masih ada anak anak yang terpaksa putus skolah karena berbagai alasan, mulai dari ekonomi hingga masalah keluarga. Hal ini merupakan tantangan serius yang harus kita selesaikan bersama sama,” Kukuh Triyatmaka.

Pemerintah Daerah (Pemda) sambung Kukuh, memiliki kewajiban untuk memberikan akses pendidikan yang berkualitas kepada setiap anak, dengan adanya aplikasi SIAP Sekolah diharapkan dapat membantu Pemda untuk memonitoring dan mengambil langkah tepat bagi anak anak untuk bisa melanjutkan pendidikanya.

“Tidak ada yang lebih berharga daripada masa depan anak-anak kita sebagai generasi penerus. Kami berkomitment untuk memberikan akses pendidikan yang lebih baik dan peluang yang setara bagi setiap anak di Kabupaten Sanggau,” kata Kukuh.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau, Alipius menyampaikan aplikasi Siap sekolah diluncurkan dalam rangka meminimalisir anak putus sekolah dan sesuai dengan visi Pemerintah Kabupaten Sanggau, yakni Sanggau maju dan terdepan, dimana salah satu misi yang tergambar dalam 7 brand image Kabupaten Sanggau yakni Sanggau pintar.

“Secara umum putus sekolah dapat diartikan sebagai kondisi dimana peserta didik keluar dari suatu sistem pendidikan formal sebelum mereka menamatkan pendidikan sesuai dengan jenjang waktu system persekolahan yang diikuti,” jelas Alipius.

Dikbud Kabupaten Sanggau saat ini, kata Alpius, masih menghadapi permasalahan terkait masih rendahnya tingkat Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sanggau, yakni masih pada angka 66,91 dan menduduki peringkat 10 dari 14 kabupaten/kota se-Kalbar.

“Salah satu penyebabnya adalah sektor pendidikan yang diukur melalui angka harapan lamanya anak sekolah di Sanggau tahun 2022 yang masih di angka 11,65 tahun atau masih di Kelas 2 SMA. Untuk rata-rata lama sekolah di tahun 2022 masih pada angka 7,41 tahun atau masih di Kelas 2 SMP,” katanya.

Oleh karena itu, papar Alpius, dalam penanganan anak putus diharapkan semua stokholder bersama membangun kolaborasi dan kerjasama lintas sectoral baik dengan Forkopimda, OPD, lembaga masyarakat dan insan pendidikan lainnya agar bias lebih efektif dan optimal dalam mengatasi anak putus sekolah.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

Exit mobile version