SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional Cak Imin Tak Mempermasalahkan Wacana Dua Poros di Pilpres 2024

Cak Imin Tak Mempermasalahkan Wacana Dua Poros di Pilpres 2024

Bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Perubahan yang juga merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ditemui di Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu (1/10/2023). (ANTARA)

Suara Kalbar – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar,  menyatakan bahwa dia tidak mempermasalahkan wacana dua poros dalam Pilpres 2024. Cak Imin, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa dia bersama bakal calon presiden Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan bekerja secara solid untuk merebut hati rakyat.

Cak Imin menekankan bahwa prinsip utama adalah untuk memberikan semangat perubahan dan perbaikan kepada rakyat. Dia menyatakan bahwa apakah terjadi dua poros, tiga poros, atau empat poros dalam Pilpres nantinya tergantung pada keputusan partai politik yang terlibat dalam koalisi.

“Prinsipnya AMIN (Anies-Muhaimin), saya dengan Koalisi Perubahan, solid bekerja untuk merebut hati rakyat dengan memberi semangat perubahan dan perbaikan. Insya Allah dengan dua poros, tiga poros, bahkan empat poros pun kita juga sangat senang,” kata Cak Imin, melansir dari ANTARA, Minggu(1/10/2023).

Dia menyatakan tidak bisa ikut menentukan terkait terjadi atau tidaknya wacana dua poros tersebut. Cak Imin menilai poros yang akan terbentuk nantinya bergantung kepada kebijakan koalisi dari pimpinan partai politik.

“Saya tidak bisa ikut menentukan. Itu terserah partai-partai, kan. Dua poros, tiga poros itu sangat bergantung pada pimpinan-pimpinan partai untuk berkoalisi,” ucap Cak Imin.

Sebelumnya, Anies Baswedan melontarkan pernyataan senada. Anies menyebut bahwa kemungkinan dua poros pengusung di Pilpres 2024 bukanlah isu baginya.

“Kami konsentrasi kepada Koalisi Perubahan. Kita sudah solid, kita siap menyongsong Pemilu dan Pilpres. Jadi nanti apakah akan ada berapa pasang dan lain-lain bagi kami itu nonisu. Karena isunya bagi kita adalah bagaimana kita siap mengantisipasi,” kata Anies di Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan, Jumat (22/9).

Anies mengatakan bahwa dia saat ini hanya fokus ke Pilpres 2024 dan menolak mengomentari terkait isu akan diduetkannya bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto dan bakal capres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

“Ya bukan kita yang mengomentarinya dong, oke,” ujarnya.

Masa pendaftaran capres dan cawapres Pemilu 2024 disepakati menjadi 19-25 Oktober 2023, sebagaimana hasil rapat Komisi II DPR RI bersama Kementerian Dalam Negeri, KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, pasangan capres dan wapres diusulkan oleh partai politik (parpol) atau gabungan parpol peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan