Politik Uang, Ancaman Terhadap Kepemimpinan Berkualitas di Masa Depan

Pontianak (Suara Kalbar)- Mendekati Pemilihan Umum 2024, masyarakat memiliki tanggung jawab untuk memilih pemimpin yang akan membawa bangsa menuju kemajuan. Semua warga berusia 18 tahun ke atas memiliki hak untuk memilih, namun praktik money politik telah menjadi perbincangan utama dalam pemilu.
Salah satu warga ,Hendrik Gunawan mengatakan harapan masa depan bangsa dan memiliki peran penting dalam memilih pemimpin yang berkualitas. Ia mengatakan bahwa pemuda harus melatih diri mereka sendiri sebagai pemimpin yang handal, karena masa depan bangsa tergantung pada generasi muda.
“Jadi ini eranya anak muda karena bonus demokrasi itu emang anak muda mayoritasnya menjadi sasaran pemilih. Jadi sebagai dasarnya berarti anak muda itu merupakan titik masa depan generasi bangsa itu, masa depan ini ditentukan oleh anak muda yang ada saat ini, di mana kepemimpinannya kedepan dilatih,”katanya, Kamis (14/9/20230).
Ia juga mengkhawatirkan penyebaran money politik yang dapat merusak proses demokrasi. Ia menyatakan bahwa money politik dapat mengakibatkan ketidakadilan, di mana pemuda yang memiliki potensi kepemimpinan dapat kalah oleh mereka yang memiliki keunggulan finansial.
Hendrik menggarisbawahi bahwa kepemimpinan seharusnya tidak didapatkan dengan cara curang. Pemimpin yang berkualitas harus memiliki gagasan, pemikiran, dan konsep pembangunan yang baik untuk masyarakat. Praktik money politik cenderung digunakan oleh calon yang kurang memiliki gagasan atau pemikiran yang jelas.
“Money politik ini menjadi solusi caleg yang tidak mempunyai gagasan, mereka kurang pemikiran untuk mengenai pembangunan dalam kepemimpinan ketika mereka menjadi pejabat. Jadi dengan praktis dengan instan mereka beli suara karena mereka tidak mempunyai gagasan dan pemikiran, gimana cara membangun daerah melalui pemikiran mereka sesuai kebutuhan dan yang diharapkan masyarakat,”jelasnya.
Sementara itu, warga lainnya, Asbianton mengatakan dan mengkritik money politik. Ia menyebutnya sebagai bentuk suap-menyuap yang merugikan kehidupan negara. Ia menegaskan bahwa money politik adalah tindakan yang melanggar hukum dan dapat merugikan masyarakat jangka panjang.
Hendrik berharap bahwa para calon yang terpilih akan memegang amanah mereka dengan baik. Ia berharap para pemimpin terpilih dapat mempersiapkan diri dengan baik, baik dari segi pendidikan politik, pemahaman akan masalah bangsa, hingga integritas dalam kepemimpinan. Ia ingin melihat pemimpin yang benar-benar siap untuk melayani masyarakat dan membangun negara.
“Para pejabat yang terpilih dan yang akan ikut berkompetisi di 2024 ini mereka mempunyai beban moral dalam artian begini, kalau kita memandang money politik itu adalah segalanya dia bisa mencapai menjadi pemimpin itu rasanya gak fair. Harapan saya bagaimana pemimpin itu dipersiapkan dari awal, dari organisasinya, kuliahnya, pendidikan politiknya, partai politiknya itu disiapkan, jadi tidak ada kader-kader istilahnya orang-orang yang tidak mengetahui menjadi pemimpin,”pungkasnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS