Menko PMK Usulkan Pelarangan Ibadah Haji Berkali-kali, Muhammadiyah Beri Respon
Suara Kalbar -Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy telah mengusulkan wacana pelarangan pelaksanaan ibadah haji berkali-kali. Muhadjir menyoroti isu adanya publik yang berangkat haji beberapa kali, yang menurutnya perlu diubah dalam penyelenggaraan ibadah haji ke depan.
Dalam keterangan resmi di laman Kemenko PMK pada Jumat (25/8/2023), Muhadjir mengungkapkan bahwa kesempatan berangkat haji seharusnya hanya diberikan satu kali bagi mereka yang mampu. Setelah itu, kesempatan berikutnya harus diberikan kepada masyarakat yang belum pernah menunaikan ibadah haji.
Lantas, bagaimana respons dari berbagai organisasi keagamaan? Berikut fakta selengkapnya.
Menko PMK: Kesempatan selanjutnya diberikan pada yang belum haji
Muhadjir dalam keterangannya yang dimuat di laman Kemenko PMK, Jumat (25/8/2023) menegaskan bahwa publik hanya diberikan kesempatan untuk berangkat haji sebanyak satu kali.
Kesempatan berangkat haji kemudian akan diberikan kepada mereka yang belum sempat menunaikan ibadah haji.
“Kewajiban haji bagi yang mampu hanya satu kali, sementara kesempatan selanjutnya harus diberikan kepada masyarakat yang belum menunaikan ibadah haji,” bunyi keterangan sang Menteri.
Semakin banyak jemaat lansia
Muhadjir juga menyoroti bahwa antrean haji yang panjang menimbulkan sebuah dampak signifikan yakni pada demografi usia para jemaat haji.
Antrean haji yang panjang dan bertahun-tahun membuat mayoritas dari jemaat haji berusia lanjut pada saat mereka dapat giliran berangkat haji.
“Semakin banyak yang lansia karena antrian yang panjang. Itu masalah serius yang harus dipersiapkan,” ujarnya.
Khawatirkan masalah kesehatan
Muhadjir sontak khawatir terhadap para jemaat haji yang berusia lanjut.
Sebab diketahui, jemaat haji lansia berisiko lebih besar untuk sakit dan meninggal di Tanah Suci dibandingkan jemaah haji bukan lansia.
“Wacana ini perlu dibahas karena jemaah haji yang semakin menua berimplikasi terhadap kesehatan,” ungkap Muhadjir.
Data haji tahun 2023: 774 jemaat haji lansia meninggal dunia
Wacana yang ditelurkan Muhadjir tentu bukan tanpa melihat realita. Sebab berdasarkan data haji tahun 2023, tercatat jemaah haji Indonesia yang meninggal pada tahun itu mencapai 774 orang atau 3,38 permil dengan mayoritas berumur lansia.
Adapun sebagai gambarannya, sebanyak 43,78 persen jemaah berusia lebih dari 60 tahun.
Dilaporkan bahwa jemaah haji lansia mempunyai risiko 7,1 kali lebih besar untuk meninggal dibandingkan jamaah haji bukan lansia.
Muhammadiyah beri respons positif
Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah kini turut buka suara menanggapi wacana sang Menko PMK.
Ketua PP Muhammadiyah, Muhammadiyah Dadang Kahmad sepakat dengan apa yang ditawarkan oleh Muhadjir Effendi.
Dadang dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (25/8/2023) menyatakan memang sebaiknya slot atau kesempatan haji diberikan kepada mereka yang belum pernah berangkat ke Tanah Suci.
Kendati demikian, Dadang menilai perlu mengecualikan petugas dan pembimbing jemaah haji untuk bisa berulang kali berangkat haji lantaran tugas mereka.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now