Bisnis  

BI Rilis Data, Uang Beredar di Indonesia Capai Rp 8.350 Triliun

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan wilayah NTT I Nyoman Ariawan Atmaja menunjukkan uang kertas baru pecahan Rp100 ribu (kiri) dan pecahan Rp100 ribu lama saat peluncurannya di Kota Kupang, NTT, Kamis (18/8/2022). [ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/rwa]

Suara Kalbar– Bank Indonesia mengumumkan bahwa likuiditas perekonomian atau uang yang beredar dalam arti luas (M2) pada bulan Juli 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 6,4% (yoy). Angka ini mencapai Rp8.350,5 triliun.

“Pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,1% (yoy),” kata Bank Indonesia, melansir dari Suara.com–Jaringan Suarakalbar.co.id, Senin (28/8/2023).

Menurut Bank Indonesia, perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 9,4% (yoy).

Bank Indonesia menjelaskan, perkembangan M2 pada Juli 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit.

Penyaluran kredit pada Juli 2023 tumbuh sebesar 8,5% (yoy), meningkat dibandingkan dengan capaian pada bulan Juni 2023 sebesar 7,8% (yoy).

Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 9,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,1% (yoy).

Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) terkontraksi sebesar 12,1% (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh sebesar 1,7% (yoy).

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS