Rina Akui Layanan Kesehatan Program JKN Kini Semakin Praktis

Kubu Raya (Suara Kalbar) – Martarina Malik (36) merupakan seorang Ibu yang juga bekerja sebagai Tenaga Kesehatan (Nakes) di sebuah puskesmas yang ada di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat.

Dalam kesehariannya ia juga sering menemui peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sedang berkunjung ke puskesmas. Meskipun tak kontak secara langsung dengan peserta JKN, Rina begitu biasa ia disapa merasakan jika saat ini masyarakat berobat sudah semakin praktis dengan Program JKN yang dikelola BPJS Kesehatan.

“Mengapa saya bisa sampaikan sekarang lebih praktis, karena saya sendiri merasakan layanannya. Kemarin saya baru menjalani operasi sesar atau dalam bahasa medis disebut Sectio Caesaria (SC) kelahiran anak kedua kami. Meskipun saya tenaga kesehatan saya juga peserta JKN yang menggunakan layanan sesuai prosedur yang ditetapkan, dokter yang ada di puskesmas memberikan saya rujukan ke rumah sakit dikarenakan saya mengalami kondisi tekanan darah tinggi ketika hamil (Eklampsia). Bersyukur persalinan anak kami berjalan dengan lancar berkat bantuan dokter spesialis kandungan di rumah sakit,” tutur Rina.

Rina menceritakan ini merupakan kedua kalinya ia menjalani SC, anak pertamanya pada tahun 2021 juga lahir melalui operasi sesar dan dirumah sakit yang sama. Namun Tuhan berkehendak lain anak pertamanya dipanggil Yang Maha Kuasa saat berusia 6 bulan karena sakit. Tiga belas tahun menunggu kehadiran buah hati, Rina harus ikhlas ketika Tuhan berkehendak lain. Tahun ini Rina bersyukur Tuhan memberinya titipan kedua dan sudah lahir dalam keadaan sehat. Semua proses kelahiran dari anak pertama dan kedua menggunakan JKN.

“Sekarang lebih praktis berobat pake JKN tidak ribet dan yang paling penting tidak ada biaya yang harus kami keluarkan karena saya memilih kelas sesuai dengan hak kelas rawat yang kami miliki yaitu kelas 2. Ohya, satu lagi kalau dulu saat memberikan rujukan faskes harus mengeluarkan surat rujukan, sekarang tidak perlu lagi rujukan sudah secara otomatis terkoneksi secara online ke rumah sakit tujuan dan peserta JKN dapat mengecek melalui Aplikasi Mobile JKN. Selain memudahkan peserta faskes juga tentunya dimudahkan dengan digitalisasi ini,” jelas Rina.

Ia menambahkan satu lagi kemudahan yang dirasakan kalau sekarang peserta yang berobat juga tak perlu lagi membawa kartu BPJS Kesehatan karena cukup dengan menunjukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Kartu Tanda Kependudukan (KTP) sudah bisa mendapatkan layanan asalkan kartunya JKN nya aktif. Untuk peserta mandiri pastikan iuran sudah dibayar setiap bulannya agar kartu tetap aktif dan jangan lupa untuk menggunakan Aplikasi Mobile JKN.

“Berobat pake JKN semakin mudah dan praktis itu nyata ya, asalkan kita berobat sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, jika sakit tidak dalam kondisi darurat peserta bisa berkunjung ke fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) terdaftar, namun jika dalam keadaan darurat dapat langsung ke UGD rumah sakit. Program JKN juga telah terbukti melindungi dan membantu masyarakat Indonesia meringankan biaya kesehatan. Bagi saya dan keluarga Program JKN sangat penting dan menjadi prioritas untuk dimiliki. Karena kita tidak tahu kapan akan membutuhkan lebih baik sejak dini melindungi diri dengan mengikuti Program JKN,” ungkap Rina.

Sebagai informasi untuk seluruh Peserta JKN, saat ini BPJS Kesehatan menyediakan Aplikasi Mobile JKN yang dapat memudahkan peserta mengakses berbagai informasi terkait Program JKN diantaranya informasi lokasi fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, informasi jadwal tindakan operasi, informasi ketersediaan tempat tidur, informasi tentang iuran, informasi riwayat pelayanan kesehatan, informasi virtual account, informasi ketersediaan tempat tidur sampai kepada informasi riwayat pembayaran dapat di akses di Mobile JKN. Segera download aplikasi Mobile JKN melalui Playstore atau Appstore.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS