AS Luncurkan Strategi Keamanan Siber Nasional yang Agresif
Suara Kalbar – Pemerintahan Presiden Joe Biden mendesakkan peraturan federal yang lebih komprehensif untuk menjaga ranah online lebih aman dari peretas, termasuk dengan mengalihkan tanggung jawab keamanan siber dari konsumen ke industri dan memperlakukan serangan ransomware sebagai ancaman keamanan nasional.
Rencana itu adalah bagian dari Strategi Siber Nasional yang dirilis pemerintah pada Kamis (2/3), yang menguraikan tujuan jangka panjang tentang cara individu, pemerintah, dan bisnis beroperasi dengan aman di dunia digital.
Hal tersebut termasuk menempatkan beban ke industri komputer dan perangkat lunak untuk mengembangkan produk-produk yang “aman secara desain.” Produk tersebut dirancang, dibuat, dan diuji untuk secara bermakna mengurangi kelemahan yang bisa dieksploitasi sebelum diperkenalkan ke pasar.
AS Peringatkan Serangan Siber China dalam Skenario Taiwan
Strategi itu “secara fundamental menata ulang kontrak sosial siber Amerika Serikat” dan akan “menyeimbangkan lagi tanggung jawab untuk mengelola risiko siber kepada mereka yang paling mampu menanggungnya,” kata Penjabat Direktur Nasional Siber Kemba Walden dalam jumpa pers untuk meninjau strategi itu pada Rabu (1/3).
Walden menekankan bahwa meminta individu, usaha kecil, dan pemerintah daerah untuk memikul sebagian besar beban keamanan siber “bukan hanya tidak adil, tetapi juga tidak efektif.”
Strategi pemerintah disusun berdasar lima pilar: mempertahankan infrastruktur penting; mengganggu dan membongkar aktor ancaman; membentuk kekuatan pasar untuk mendorong keamanan dan ketahanan; berinvestasi pada masa depan yang tangguh; dan menjalin kemitraan internasional untuk mengejar tujuan bersama.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS