Kementan RI Ekspor Sejumlah Komoditi Unggulan Kalbar
Pontianak (Suara Kalbar) – Kementrian Pertanian RI akan mengeskpor sejumlah komoditi unggulan di Kalimantan Barat yakni satu diantaranya melalui program Progam Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) melalui Pelabuhan Dwikora, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (30/7/2022) siang.
Gerakan peningkatan ekspor pertanian yang digagas oleh Presiden RI yang kemudian disambut oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo dengan program Gratieks.
Irjen Kementan RI Jan S Maringka mengatakan melalui program gratieks dirinya berupaya maksimal untuk memenuhi kebutuhan didalam dan mendorong surplus yang dimiliki hasil pertanian dapat juga didorong untuk diekspor.
“Disaat semua negara mengalami krisis pangan kita mulai secara selektif. Eskpor kita selalu meningkat dari Rp 390,16 triliun pada 2019, lalu naik menjadi Rp 451, 77 triliun pada 2020 dan meningkat menjadi Rp 625,04 triliun pada 2021,” ujar Irjen Kementan RI Jan S Maringka.
Dirinya berharap pada 2022 ini ekspor selalu meningkat, dua minggu lalu pihaknya juga melakukan ekspor daging ayam ke Singapura, dan juga akan melakukan ekspor beras ke negara tertentu.
“Di Kalbar produk seperti kelapa, lada bahkan durian juga didorong kedepan untuk di ekspor. Ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi pertanian pada tingkat masyarakat berjalan baik. Ini menjadi catatan penting bagi kita bahwa krisis yang dihadapi berbagai negara namun tidak begitu berdampak pada sektor pertanian,” katanya.
Ia mengatakan jika di tengah pandemi Covid- 19 ekspor pertanian justru meningkat. Ini merupakan upaya pemulihan ekonomi nasional yang bisa dirasakan masyarakat terutama yang berkerja disektor pertanian.
“Ini harus kita pertahankan kita harapkan kedepan Indonesia mampu menjadi lumbung pangan dunia,Kita juga harus realistis melihat saat ini kita mulai melakukan evaluasi terhadap semua komiditi, jika kebutuhan di dalam telah terpenuhi maka akan kita prioritaskan untuk ekspor,” katanya.
Sementara itu Sekda Kalbar Harrison mengatakan jika pemerintah sangat mendukung kinerja ekspor misalnya produk pertanian. Dirinya ingin agar di stakholder level bawah terutama pemangku kepentingan yang bisa memperlancar kinerja ekspor agar saling mendukung.
Agar tidak saling menghambat harus cepat diselesaikan. Jangan sampai ketika ada masalah kecil yang sebenarnya bisa diselesaikan lalu kinerja ekspor terhambat.
“Kalau misalnya potensi pertanian tidak hanya dukungan dari dinas pangan dan hortikultura akan tetapi juga butuh dukungan infrastruktur dan jalan produksi juga harus ditingkatkan. Sehingga nantinya akan semakin mudah untuk memproduksi produk pertanian,” jelasnya.
Harrison mengatakan jika sebenarnya banyak sekali potensi pertanian yang bisa di eskpor dari Provinsi Kalbar. Misalnya pasta durian, santan, sarang burung walet dan lainnya. Kinerja eskpor walaupun ditengah pandemi covid-19 terus meningkat. Dari 2019, 2020 dan 2021 kinerja ekspor terus meningkat.
“Terlebih dengan adanya program untuk peningkatan ekspor tiga kali lipat saya rasa Kalbar bisa lebih asal semua stakholder bergerak, bersinergi dan berkolaborasi. Kalau ada hambatan harus bisa cepat diselesaikan pada level bawah,” jelasnya.
Total volume ekspor komoditas pertanian yang tercatat di Balai Karantina Pertanian Kelas Pontianak Semester I Tahun 2022 mencapai 291.858 ton senilai Rp1,85 trilyun atau 36,25 persen dari target Rp 5,08 trilyun.
Sepuluh komoditas dengan nilai ekspor tertinggi pada semester I tahun 2022 yaitu Karet senilai Rp376.538.978.862,00, RDB Palm Sterin senilai Rp 357.676.280.715,00.
Kelapa Bulat senilai Rp264.091.649.146,43, Palm Kernel expeller senilai Rp169.515.513.467,00, RDB Palm Olein senilai Rp86.760.300.000,00, Santan Kelapa senilai Rp68.433.198.701,00, Cangkang sawit senilai Rp41.129.981.805,00, Kelapa Parut senilai Rp31.110.395.538,00, Pinang senilai Rp11.510.249.508,00, Buah Durian senilai Rp1.800.000.000,00.
Provinsi Kalimantan Barat sendiri memiliki berbagai komoditas pertanian yang berkualitas ekspor. Berdasarkan data dari IQFAST SYSTEM BARANTAN dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Pontianak pada tahun 2021, ekspor komoditas pertanian dari Kalbar antara lain RDB Palm Olein (volume 158.907.550 kg), RDB Palm Sterin (volume 69.108.780 kg).
Karet (volume 44.472.564,16 kg), Kelapa Bulat (volume 245.978.615 kg), Palm Kernel expeller/Cangkang Sawit (214.497.560,27 kg). Kelapa Parut (5.378.324,52 kg), Palm Kernel Oil (7.750.000,00 kg), Santan Kelapa (6.145.563,85kg), Lada Biji (901.881,35 kg) dan Pinang (4.985.799,88 kg). Kelapa Bulat dengan tujuan China mendominasi negara tujuan ekspor disamping Thailand dan Vietnam.
Sedangkan Karet Lempengan dengan tujuan India sangat mendominasi ekspor dibandingkan negara tujuan ekspor lain seperti China, Korea Selatan, Singapura, Taiwan, Malaysia, Amerika dan Jepang. Tercatat, ada beberapa komoditas pertanian yang mengalami peningkatan ekspor di tahun 2022.
Mulai dari Cangkang sawit, Santan Kelapa, Bungkil Kelapa, Tepung Kelapa, Air Kelapa, Daun Sawit, Vanili, Nipah, Jamur Kering dan bibit lada dengan nilai peningkatan ekspor mencapai Rp 84.893.670.744.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





