SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Sanggau Sanggau Gencarkan Pelayanan KIA

Sanggau Gencarkan Pelayanan KIA

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Najori

Sanggau (Suara Kalbar)- Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Najori mengatakan pelayanan kesehatan ibu dan anak sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian, sesuai dengan beberapa fakta yang terjadi di lapangan.

Setelah pandemi, persepsi masyarakat mengenai risiko pandemi Covid-19 dan kesiapan pelayanan gizi dan kesehatan ibu dan anak (KIA) mengalami perubahan.

Masyarakat mulai beradaptasi dengan situasi pandemi. Hal ini mempengaruhi ketahanan, ketangguhan, dan strategi mereka untuk meminimalkan dampaknya. “Angka Kematian Bayi di Kabupaten Sanggau nenurun dari Tahun 2020 yaitu sebanyak 57 orang atau 7,06/1000 KH kalau di bandingkan dengan target nasional masih dibawah Nasional yaitu target 20,6/1000 KH,” ujar Najori.

Najori mengatakan masih ditemukannya angka kematian ibu dan bayi yang menjadi konsen pihaknya untuk diselesaikan.

“Penyebabnya itu masih tingginya faktor perdarahan pada saat melahirkan, faktor anemia ibu hamil, masih adanya ibu hamil yang ditolong oleh dukun beranak, faktor terlambatnya pertolongan kelahiran dengan jarak dari Fasyankes jauh atau infrastruktur yang masih rusak,” katanya.

Dia menjelaskan kesiapan keluarga untuk kelahiran tidak direncanakan dengan baik, masih tinnginya kematian di Rumah Sakit karena datang ke Fasyankes dasar sudah mengalami kegawatan, masih adanya Ibu hamil yang takut melakukan pemeriksaan kehamilan yaitu Covid 19. “Nah, ini beberapa faktor penyebab kematian ibu dan bayi yang masih kita temukan,” katanya.

Najori mengatakan bahwa untuk menekan angka kematian ibu dan bayi, pihaknya berupaya mendorong pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir sesuai prinsip pencegahan Covid-19 dan pemanfaatan telemedicine untuk pelayanan KIA, penyelenggaraan Posyandu hanya diperuntukan di daerah resiko tinggi dengan tetap sesuai kaidah yang telah ditetapkan dan hanya diperuntukan untuk pelayanan imunisasi balita dengan masalah gizi.

“Kami juga melakukan pemantuan pada Ibu hamil, pemberian zat penambah darah (Fe) bagi remaja putri dan Ibu hamil, mengaktifkan lagi kelas Ibu hamil, meminta ibu hamil rajin melakukan atau memeriksakan kehamilan setiap bulannya di Fasyankes terdekat, menghindari pertolongan oleh Dukun, dan perlu adanya inovasi yang berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi,” jelasnya.

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan