SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Kayong Utara Wakil Bupati KKU : Peran Pemerintah Desa Sangat Penting dalam Penurunan Angka Stunting

Wakil Bupati KKU : Peran Pemerintah Desa Sangat Penting dalam Penurunan Angka Stunting

Wakil Bupati Kayong Utara, H. Effendi Ahmad yang merupakan Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), memberikan arahan dalam kegiatan Rembuk Stunting di Mahkota Hotel, Sukadana, Selasa (24/5/2022). Dok.foto Prokopim KKU

Kayong Utara (Suara Kalbar) – Wakil Bupati Kayong Utara Effendi Ahmad mengatakan peran pemerintah desa dalam penurunan angka stunting sangat penting dan menjadi strategi khusus dalam pencegahan stunting di Kabupaten Kayong Utara.

Hal ini disampaikanya saat memberikan memberikan arahan dalam kegiatan Rembuk Stunting di Mahkota Hotel, Sukadana, Selasa (24/5/2022).

Effendi Ahmad yang juga Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kayong Utara menjelaskan persoalan stunting telah menjadi agenda nasional dan Kabupaten Kayong Utara menjadi salah satu kabupaten prioritas di Indonesia di tahun 2022.

“Secara nasional target penurunan stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen, prevalensi stunting di Kabupaten Kayong Utara sebesar 15,65 persen di Tahun 2022,” ujar Wakil Bupati Effendi Ahmad.

Untuk itu, Effendi Ahmad, menegaskan pemerintah daerah harus menerapkan strategi khusus dalam pencegahan stunting di Kayong Utara.

Antara lain, pertama komitmen dan visi kepemimpinan dalam penurunan angka stunting, kedua kampanye nasional dan komunikasi perubahan prilaku.

Ketiga konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program pusat, daerah dan desa, keempat ketahanan pangan dan gizi, kelima pemantauan dan evaluasi.

“Partisipasi pemerintah desa ini sangat penting sekali dalam penurunan angka stunting, sesuai dengan peran pemerintah desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 maka desa perlu menyusun program atau kegiatan yang relevan dengan pencegahan stunting,” jelasnya.

Dalam intervensi penurunan stunting, maka diperlukannya sinergis antara sektor kesehatan maupun non kesehatan.

“Pelaksanaan strategi tersebut maka dilakukan aksi konvergensi percepatan stunting, dimana aksi ketiga yaitu rembuk stunting,” katanya.

Dengan dilaksanakannya rembuk stunting ini, Effendi Ahmad berharap komunikasi antara kader kesehatan, PAUD, masyarakat desa dengan pemerintah desa dan BPD dapat berjalan dengan baik dalam pencegahan dan penanganan masalah kesehatan di desa khususnya stunting.

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Komentar
Bagikan:

Iklan