Harga Minyak Goreng di Natuna Tembus Rp48 Ribu/2 Liter
Natuna (Suara Kalbar) – Minyak goreng sempat mengalami kelangkaan di berbagai pertokoan dan pasar.
Namun, saat pemerintah memutuskan mencabut HET minyak goreng, stok langsung membanjiri pertokoan dan pasaran.
Tapi, kini harganya meningkat drastis sejalan dengan stok yang begitu melimpah.
Hal ini mengakibatkan sejumlah toko mulai menerapkan harga keekonomian untuk harga minyak goreng kemasan.
Sedangkan harga minyak untuk kemasan dan premium akan kembali menyesuaikan harga toko.
Berdasarkan hasil survay media ini, harga minyak goreng di pertokoan beberapa di kawasan Ranai, Natuna, dijual dengan harga Rp. 46 ribu – Rp. 48 ribu per 2 liter. Harga itu dipatok lantaran pemerintah telah mencabut subsidi.
“Harga minyak goreng tidak lagi dapat subsidi, sekarang harga normal,” kata Ana, pemilik warung di kawasan Ranai, kepada media ini, Jumat (08/04/2022).
Sementara itu warga Ranai, Sumarti (33), mengaku senang dengan adanya minyak goreng walaupun harga yang terbilang tinggi.
“Masalah harga tidak masalah yang penting stock minyaknya ada. Dan kita pun tidak perlu antri dan kumpul KK seperti beberapa minggu yang lalu,”kata Sumarti.
Menurut Sumarti, dengan adanya minyak goreng harga yang tinggi, tidak masalah baginya. Bagaimana pun ini kebutuhan didapur untuk masak yang harus dibeli.
Kepala Disprindag Natuna, Hal ini diwakili Sekretaris Disprindag Natuna, Firdaus, menjelaskan dengan dicabutkannya Permendag nomor 6 tahun 2022, maka untuk masalah minyak goreng satu harga tidak diberlakukan lagi dan semua diserahkan kepada mekanisme pasar.
“Sekarang ini, minyak goreng yang disubsidi oleh pemerintah sesuai dengan permendag nomor 11 tahun 2022 adalah minyak goreng curah, harganya pun Rp. 15 rb per liter,”kata Firdaus, pada media ini diruang kerjanya, Jumat (08/04/2022).
Hanya saja, menurut Firdaus, Minyak goreng curah ini tergantung pengusaha mau tidak untuk memasukkan, karena minyak goreng curah ini sangat sedikit peminatnya.
Firdaus berharap kepada pengusaha agar tidak menjual minyak goreng terlalu tinggi sehingga mencekik masyarakat.
Setelah harga naik, minyak goreng pun tak lagi jadi incaran warga. Antrean yang sebelumnya begitu padat terjadi di sejumlah tempat, sekarang sudah tak terlihat.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




