28 Oktober Johdi Coba Dibunuh, Tapi Digagalkan Penjual Ayam Potong di SBBL Pinyuh
Mempawah (Suara Kalbar) – Kasus dugaan pembunuhan terhadap Johdi, 42 tahun, menguak kisah mengerikan yang terjadinya sebelumnya.
Yakni pada Kamis, 28 Oktober lalu. Ketika itu, ia nyaris tewas dipukuli sang bapak mertua dengan linggis. Tapi digagalkan penjual potong ayam.
Johdi urung dijemput maut walau menderita luka parah di bagian kepala. Ia dilarikan warga ke Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh.
Kisah pilu tersebut diungkapkan Safril, penjual ayam potong, tetangga korban, yang letak kios dagangannya berjarak 50 meter dari rumah Johdi.
Menurutnya, seluruh tetangga masih bingung apa motif pembunuhan terhadap Johdi di kamar tidurnya, tadi pagi, Rabu (10/11/2021).
“Setahu kami, tidak ada masalah apapun antara Johdi dengan mertuanya. Hubungan mereka tampak baik-baik saja,” ujar Safril kepada Tim Unit Reskrim Polsek Sungai Pinyuh dan awak media di kios ayam miliknya, siang tadi.
Dijelaskan, pada Kamis, 28 Oktober lalu, Johdi nyaris dijemput maut saat sang mertua coba membunuhnya dengan cara memukul kepalanya menggunakan linggis.
Ketika itu, waktu masih subuh hari. Johdi yang baru saja usai membantu istrinya membuat kue, terus istirahat dan berbaring di kamar.
Entah bagaimana, tiba-tiba masuk sang mertua yang memukul kepala Johdi dengan sebatang besi berbentuk linggis.
Johdi pun berdarah-darah. Saat linggis itu jatuh ke lantai, lalu menimbulkan suara keras, membuat istrinya sadar telah terjadi sesuatu di kamar.
“Saat kejadian tanggal 28 Oktober itu, istrinya berteriak minta tolong melihat ayahnya hendak memukul lagi kepala Johdi dengan linggis. Teriakan di subuh hari kontan membuat kami tetangganya berdatangan,” kata Safril.
Safril yang mengaku saat kejadian masih mengenakan kain sarung, langsung berupaya mengamankan sang mertua Johdi.
“Tatapan mata pak mertuanya (terduga KN) tampak kosong. Tangannya masih memegang linggis hendak memukul Johdi kembali. Padahal Johdi sudah berdarah-darah saat itu,” ujar Safril.
“Saya dan seorang tetangga harus berupaya keras untuk mengamankan linggis di tangan mertuanya. Pegangannya tampak kuat. Setelah jarinya dicongkel, baru linggis itu bisa kami amankan,” lanjut Safril.
Usai kejadian mengerikan itu, Johdi yang kepayahan dan berdarah-darah dilarikan ke Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh.
“Pada insiden 28 Oktober, nyawa Johdi berhasil diselamatkan. Salutnya, Johdi sama sekali tidak menyimpan sakit hati atas perbuatan mertuanya,” jelas Safril.
Karena telah memaafkan sang mertua, makanya kejadian itu tak dilaporkan ke pihak kepolisian, karena dianggap dapat diselesaikan di internal keluarga mereka.
Kejadian kedua merengut jiwa Johdi
Hari demi hari berlalu. Usai kejadian itu, sang mertua sempat dibawa berobat ke Pontianak. Kemudian, dibawa lagi ke Sungai Pinyuh.
Pihak keluarga memang berupaya memisahkan sang mertua dengan Johdi.
Namun jusru Johdi yang tak tega, dan mengajak mertuanya berkumpul lagi dalam satu rumah mereka yang menjadi TKP pembunuhan.
“Lalu beberapa hari lalu, saya mendapat informasi bahwa almarhum Johdi yang meminta istrinya untuk membawa pulang mertuanya. Ia mengatakan, mertuanya itu sudah tua, siapa lagi yang menjaga kalau bukan kita,” papar Safril.
Karenanya, Safril mengaku sangat memuji begitu mulianya sifat almarhum Johdi yang telah memaafkan prilaku sang mertua yang coba membunuhnya.
Nah, begitu terjadi lagi insiden serupa yang justru merengut nyawa Johdi, tadi pagi, Rabu (10/11/2021), Safril mengaku benar-benar sangat terkejut.
“Saat kabar Johdi telah meninggal dunia, saya lagi berjualan ayam potong di sini. Saya benar-benar terkejut!” ungkap Safril.
Safril dan para warga yang dimintai keterangan Tim Unit Reskrim Polsek Sungai Pinyuh, menduga usai melakukan pembunuhan, sang mertuanya kabur ke hutan belakang rumah.
“Ada bercak darah di dapur, dan tampaknya ada tas dan pakaian yang telah dibawa pergi,” ujar Safril.
Bahkan Safril mengaku masih menyimpan linggis yang dipergunakan sang mertua Johdi saat percobaan pembunuhan yang pertama kali.
“Ini besi linggisnya, saya simpan di sini sejak kejadian pertama 28 Oktober lalu. Sengaja saya amankan!” ujarnya seraya menunjukkan sebatang besi yang memiliki panjang 1 meter.
Besi berbentuk linggis itu tampak sudah mulai menguning karena karatan.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




