SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Usaha Peternak Ayam Petelur di Perbatasan Menurun Akibat Pandemi Covid-19

Usaha Peternak Ayam Petelur di Perbatasan Menurun Akibat Pandemi Covid-19

Salah satu pengusaha ayam di Perbatasan yang mengaku berpengaruh akibat Pandemi Covid-19. SUARAKALBAR.CO.ID/Agus Alfian

Sekayam (Suara Kalbar) – Selama kurun waktu lebih dari dua tahun, pandemi virus corona pastinya menjadi momen menyedihkan bagi seluruh penduduk dunia, tak terkecuali Indonesia.

Sektor perekonomian turut terimbas pandemi Covid-19 yang telah terjadi kurang lebih dua tahun ini. Tidak hanya pada sektor ekonomi makro, tetapi juga berdampak pada sektor ekonomi mikro.

Banyak peternak dan petani mengalami kesulitan menjual produk mereka akibat pandemi Covid-19.

Sementara itu, agar tetap bertahan dan mendapat untung, tak sedikit dari mereka yang beralih ke cara berdagang baru dan memanfaatkan media sosial untuk menawarkan daganganya.

Satu di antaranya ialah seorang peternak ayam petelur diperbatasan Indonesia dengan Malaysia, Maria Yusta Leni, warga desa Kenaman, kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau. Adanya pandemi Covid-19 membuat ia mengubah perilaku dalam berwirausaha agar bisa sekadar bertahan.

“Sudah lebih dari dua tahun  mengeluti usaha peternak ayam, dan dimasa awal pademi cukup terasa sulit karena permintaan telur sempat merosot. Pasar banyak yang tutup, warung-warung juga tidak buka karena masyarakat ke mana-mana dibatasi.Tapi, ya mau bagaimana lagi, demi keluarga dan anak sebisa mungkin tetap bertahan agar meghasilkan rupiah,” ungkap Maria Yusta Leni, Jumat (22/10/2021).

Tak bisa dipungkiri, pandemi virus corona menjadi masalah bagi banyak orang. Namun, kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat Maria Yusta Leni bersama suaminya untuk terus melakukan inovasi dalam usaha yang ditekuninya, salah satunya memanfaatkan media sosial untuk memasarkan telur dan lele secara daring.

“Saat kondisi normal ada yang datang langsung beli telur. Tapi, adanya pandemi dan pembatasan sosial, saya biasanya antar langsung kepada pemesan telur maupun lele dari promosi di media sosial,” ujar Maria.

Diungkapkan Maria, dirinya juga harus menjaga kebersihan telur, apalagi saat pandemi seperti ini.Selain itu juga dia kerap mengingatkan kepada pembeli yang langsung ke tempat peternakan untuk tetap menerapkan protkol kesehatan agar terhindari dari Covid-19.

Karena Covid-19 jahat sudah banyak yang terengut nyawanya karena abai menerapkan protokol kesehatan, dirinya tidak ingin orang tersayang dan kerabatnya mengalami hal serupa.

Namun, cerita Maria Yusta Leni bertahan selama pandemi tak hanya sampai di situ. Selama pandemi Covid-19, harga telur ayam diketahui naik turun diperparah dengan meroketnya harga pakan menyebabkan usaha ayam petelur merugi.

Naik turunnya harga telur tersebut tidak diimbangi dengan harga pakan. Saat harga telur turun, harga pakan justru tetap stabil dan cenderung naik.

Harga telur yang fluktuatif tersebut membuat Maria harus putar otak agar dapat bertahan dan meraup untung di masa pandemi Covid-19.

“Selama pandemi ini, tak hanya permintaan yang sempat turun. Tapi, harga telur dan pakan yang tak sesuai. Kalau pakan naik, setidaknya harga telur tidak turun,” ungkapnya.

Menyikapi situasi tersebut, Maria Yuta Leni melakukan berbagai upaya. Satu di antaranya melakukan budidaya lele. usaha lele dilakoni suaminya setelah pulang dari kebun dan menjadi salah satu penopang ekonomi keluarga dimasa pademi.

Ya, sangat bersyukur saat pandemi ini malah jadi belajar budidaya lele yang ditekuni suami. Pada bagian bawah kandang dibuat kolam buat lele.Kotoran ayam petelur bisa dimanfaatkan untuk pakan ikan lele, yang ada di bawah kandang ayam bertelur tersebut, ujar Maria.

Maria Yuata Leni Ibu dua anak itu  hanya bisa  berharap virus corona segera hilang agar situasi kembali normal dan harga telur bisa sebanding dengan harga pakan seperti sebelum pademi Covid-19.

Mungkin tidak hanya saya, semua orang tentu ingin pandemi ini cepat berahir, pungkasnya.

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan