SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Cermati Kasus Ahmadiyah Sintang, Cegah Dini agar Tak Terjadi di Mempawah

Cermati Kasus Ahmadiyah Sintang, Cegah Dini agar Tak Terjadi di Mempawah

KONDUSIVITAS DAERAH. Bupati Mempawah, Erlina, Wakil Bupati Muhammad Pagi, dan jajaran Forkopimda saat menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat di Kabupaten Mempawah terkait langkah-langkah cegah dini untuk tetap menciptakan situasi kondusif paskakasus Ahmadiyah Sintang. SUARAKALBAR.CO.ID/Foto. Diskominfo

Mempawah (Suara Kalbar) – Bupati Mempawah, Erlina, mengajak masyarakat Kabupaten Mempawah selalu menjaga kondusivitas daerah.

Salah satu caranya dengan tidak terpancing berbagai isu yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban.

Ajakan itu disampaikan Erlina, saat memimpin Rapat Koordinasi Mengantisipasi Kewaspadaan Dini Situasi dan Perkembangan Konflik di Kabupaten Sintang terkait Jemaah Ahmadiyah, di Kantor Bupati Mempawah, Senin (13/9/2021).

Rapat diikuti Wakil Bupati Muhammad Pagi, Forkorpimda, Sekda Mempawah, OPD dan instansi vertikal, serta tokoh agama dan tokoh ormas Islam,

Seperti diketahui, pada 3 September 2021 telah terjadi peristiwa perusakan rumah ibadah milik jemaah Ahmadiyah di Sintang.

“Nah, menyikapi itu, kita menggelar rapat ini dengan tujuan mengantisipasi kewaspadaan dini agar kejadian kekerasan dan main hakim sendiri tidak terjadi di Kabupaten Mempawah,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Erlina mengajak seluruh pihak saling bergandengan tangan.

Ia berharap, peristiwa-peristiwa yang terjadi tidak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan menciptakan kondisi yang tidak kondusif di Kabupaten Mempawah.

“Untuk itu, saya mengajak rekan-rekan Forkompimda dapat memberikan gambaran dan langkah-langkah yang perlu kita lakukan sesuai dengan tugas dan fungsi kita, sehingga ada langkah-langkah menjaga keamanan dan ketertiban daerah kita,” katanya.

Mencermati perkembangan Ahmadiyah, khususnya di Kabupaten Mempawah, diungkapkan Erlina, saat ini boleh dikatakan tidak ada. Kendati demikian, ia meminta masyarakat tidak boleh lengah.

Peristiwa yang menjurus kepada SARA bisa diciptakan dengan berbagai cara oleh pihak-pihak atau oknum-oknum yang memang menginginkan situasi daerah menjadi tidak kondusif.

“Melalui pertemuan ini, saya berharap peserta rapat dapat membantu pemerintah daerah untuk menyampaikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat dalam upaya menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif,” ucap bupati.

Sementara itu, Wakil Bupati Muhammad Pagi mengajak seluruh pihak, baik itu pemerintah, tokoh agama dan masyarakat saling berkolaborasi menjaga kondusivitas daerah.

“Saya yakin dengan ulama yang memiliki kekuatan ilmunya, umara dengan kekuasaannya dan masyarakat dengan tenaganya bisa menciptakan hubungan sinergis untuk menjaga dan membangun daerah,” katanya.

Komentar
Bagikan:

Iklan