SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Senjata Pusaka Bisa Berdiri tanpa Tumbang, Ini Kata Guru Silat di Mempawah

Senjata Pusaka Bisa Berdiri tanpa Tumbang, Ini Kata Guru Silat di Mempawah

Penampakan tiga senjata pusaka, yang salah satunya adalah “Badik Luwu” yang berdiri tanpa tumbang dengan bagian ujung sebagai penopang usai dicuci oleh seorang guru silat di Senggiring, Kelurahan Pasir Wan Salim, Kecamatan Mempawah Timur. SUARAKALBAR.CO.ID/Distra

Mempawah (Suara Kalbar) – Senjata pusaka tak jarang selalu melekat dengan kisah mistis yang mengikutinya.

Usia senjata yang sangat tua, ditambah lagi latar belakang sejarah dan kisah Empu yang membuatnya, tak sembarang orang bisa memilikinya.

Di Dusun Senggiring, Kelurahan Pasir Wan Salim, Kecamatan Mempawah Timur, seorang Guru Silat Melayu Pukol Tujuh Kalimantan Barat, yang biasa disapa Udhe Han, menampilkan atraksi memukau.

Ia bisa mendirikan tiga buah senjata pusaka, yang salah satunya berjenis Badik Luwu, tanpa sama sekali tumbang, dengan bagian ujung sebagai penopang.

Ketiga senjata pusaka itu ternyata baru saja menjalani prosesi pencucian.

“Ketiga senjata ini bukan milik saya. Tapi kepunyaan seorang teman di Wajok, Kecamatan Jongkat, yang minta dicucikan,” ungkap Udhe Han saat ditemui SUARAKALBAR.CO.ID, Sabtu (7/8/2021) sore.

Mencuci senjata pusaka, kata Udhe Han, adalah sebuah analogi membersihkan benda pusaka dengan ritual tertentu.

Tapi untuk mencuci ketiga senjata milik sang teman itu, ia mengaku tidak menggunakan ritual apapun.

“Saya mencucinya hanya menggunakan jeruk nipis. Jadi tak pakai mantera atau ritual khusus. Senjata pusaka digosok dengan ibu jari yang sebelumnya telah dilumuri larutan jeruk,” ungkap Udhe Han.

Dengan mengucap Bismillah, sebagai bentuk doa untuk memulai suatu kegiatan dalam ajaran Islam, Udhe Han pun mencuci senjata pusaka itu.

“Mencucinya tidak perlu waktu lama. Yang penting harus hati-hati agar kita tak terluka karena sayatan saat menggosoknya,” ujarnya lagi.

 

Berdiri tanpa Tumbang

Yang cukup memukau adalah, usai dicuci, ketiga senjata itu kemudian dicabut dari sarung atau warangkanya.

Lalu, Udhe Han mendirikan senjata-senjata itu di atas meja, tanpa tumbang sama sekali, dengan bagian ujung sebagai penopang.

Apakah rahasianya sehingga senjata pusaka yang didirikan itu tak tumbang?

Udhe Han pun mengungkapkan, senjata ini bisa berdiri karena adanya keseimbangan antara bahan yang digunakan dalam pembuatannya, yakni tiga unsur besi.

“Ketiga senjata bernilai tinggi ini bisa berdiri, karena Empu yang membuatnya memiliki pengetahuan tinggi tentang keseimbangan tiga unsur besi,” kata Udhe Han.

Namun menurut Udhe Han, tidak semua senjata pusaka mampu berdiri tegak.

“Hanya beberapa (senjata pusaka) yang bisa demikian karena sang Empunya memang berpengetahuan tinggi dalam memilih besi atau baja yang berkeseimbangan,” katanya.

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan