Sanggau (Suara Kalbar) – Anggota DPRD Sanggau, Dewi Merlina, meminta Pemerintah Kabupaten Sanggau agar segera memperluas dan mempercepat vaksinasi massal dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Legislator PSI ini selanjutnya sangat mendukung berbagai langkah yang telah dilakukan TNI-POLRI, organisasi dan pengusaha yang telah melaksanakan vaksinasi untuk mendukung program pemerintah percepatan pengentasan pandemi.
“Saya sangat mengapresiasi upaya Pemkab Sanggau, TNI-POLRI dan organisasi yang terus bekerja keras untuk melaksanakan vaksinasi massal secara bergotong royong bagi masyarakat. Semoga ini dapat mempercepat pemulihan wabah Covid-19,” ujarnya.
Selain itu, program vaksinasi massal gotong royong ini juga hendaknya dilaksanakan dengan sistem manajemen vaksinasi yang baik.
“Dengan demikian, semua pihak yang termasuk ke dalam kelompok prioritas dapat segera memperoleh vaksin. Libatkan juga mahasiswa kedokteran atau ilmu keperawatan untuk mempercepat program vaksinasi ini,” imbuh dia.
Dewi Merlina berharap pula, ada kebijakan daerah yang responsif dari pemerintah daerah untuk membangun kesadaran masyarakat agar disiplin menerapkan 5M, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi aktivitas.
“Nah, dalam implementasi disiplin 5M ini, pemerintah hendaknya memperhatikan kembali titik-titik tempat tersedianya sarana cuci tangan, memperketat aturan pakai masker, membagikan masker gratis, dan membatasi aktivitas di masyarakat,” tegas Dewi.
Pemkab Sanggau juga diminta untuk tetap memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat. Pengendalian wabah ini harus diikuti dengan kerja-kerja pemulihan ekonomi.
“Pemerintah harus memperbanyak kegiatan-kegiatan padat karya agar dapat membuka lapangan pekerjaan. Terutama bagi mereka yang terkena PHK karena terdampak Covid-19,” ucapnya.
Terkait dengan sarana dan prasarana isolasi mandiri, Dewi Merlina menyarankan Pemkab Sanggau utuk menambah tempat isolasi mandiri atau tempat karantina dengan berbagai gejala, seperti membedakan ruangan karantina.
“Jadi, tidak ada mencampur pasien yang akan diisolasi. Gejala ringan tidak dicampur dengan gejala berat,” ujarnya lagi.
