SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Wagub Kalbar Buka Webinar Internasional Potensi Ekonomi Kalbar-Tiongkok Pasca Pandemi

Wagub Kalbar Buka Webinar Internasional Potensi Ekonomi Kalbar-Tiongkok Pasca Pandemi

Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H., membuka Web Seminar (Webinar) Internasional.
SUARAKALBAR.CO.ID/Adpim Kalbar

Pontianak (Suara Kalbar) – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H., membuka Web Seminar (Webinar) Internasional, yang diselenggarakan oleh Perum LKBN Antara Biro Kalimantan Barat bekerja sama dengan Perum LKBN Antara Biro Beijing, di Ruang Data Analitik Kantor Gubernur, Jumat (16/4/2021). 

Dalam Webinar bertema “Menggali Potensi Ekonomi Kalbar – Tiongkok Pasca Pandemi”, Wagub Kalbar juga didapuk menjadi pembicara utama, bersama Duta Besar RI untuk RRT dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, dan Marina Novira Anggraini, atase perdagangan KBRI Beijing.

Dalam wawancaranya, Wakil Gubernur mengatakan tujuan webinar adalah bagaimana bisa menjajaki potensi kerja sama di bidang ekspor impor, antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dengan Republik Rakyat China.

“Untuk sekarang ini, Kalimantan Barat telah melakukan ekspor terdiri dari sepuluh komoditi salah satunya yaitu, bauksit, CPO, serta bahan tambang lainnya. Tak hanya di bidang pertambangan, sektor pariwisata juga kita sebenarnya mampu untuk melakukan kerja sama yang baik dengan China,” ungkap H. Ria Norsan.

Dia menambahkan, Kalbar dan China memiliki banyak kesamaan. Masyarakat Kalbar suka dengan kuliner, sama halnya dengan masyarakat China. “Mereka senang dengan suasana pantai begitu juga dengan kita sebaliknya,” ujar H. Ria Norsan.

Lebih lanjut mantan Bupati Mempawah ini menyampaikan, beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait kerja sama akan ditindaklanjuti. Terlebih tentang kendala ekspor impor Kalbar, kata dia, terutama yang punya kendali di sana.

Sebagaimana diketahui, Nilai ekspor dari Kalimantan Barat pada Februari 2021 mengalami peningkatan dibanding Januari 2021 sebesar 17,68 persen. Namun nilai ekspor Kalimantan Barat ke Tiongkok sejak Januari-Februari 2021, yaitu USD 95,19 juta menurun dari nilai ekspor pada periode yang sama di tahun 2020 sebesar USD 97,91 juta atau menurun sekitar 2,78 persen.

“Makanya kita minta bantu dengan Duta Besar untuk Republik Indonesia yang ada di Beijing, untuk memfasilitasi kita dalam hal regulasi,” ujarnya.

H. Ria Norsan mengatakan, kerja sama yang akan dijalin dengan China ke depannya tidak hanya sektor pertambangan saja. Dia menjelaskan pertimbangannya adalah karena China merupakan negara perdagangan terbesar dan jumlah masyarakat terbesar di dunia.

“Jadi, kita harus berupaya sebisanya tidak hanya di bidang pertambangan saja, di bidang perikanan misalnya, ikan arwana, kemudian sarang walet yang menjadi primadona di China ditambah lagi dengan pengolahannya yang baik, sehingga harganya pun cukup mahal,” tutupnya.

Hal serupa juga disampaikan Duta Besar RI untuk RRT dan Mongolia, Djauhari Oratmangun mengatakan, Tiongkok merupakan mitra dagang dan tujuan ekspor terbesar di Indonesia untuk saat ini. Indonesia menempati urutan ke empat belas sebagai eksportir terbesar ke Tiongkok. 

“Bahkan untuk tahun 2020 Indonesia naik satu peringkat menjadi urutan ke tiga belas sebagai eksportir terbesar ke Tiongkok, walaupun ditengah pandemi saat ini hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok masih terjalin baik hingga saat ini,” ujarnya.

Tampak hadir pada acara webinar tersebut, Bupati dan Walikota se Kalbar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Kepala OPD terkait, BUMN/BUMD, serta Duta Besar RI untuk RRT dan Mongolia, Bapak Djauhari Oratmangun yang hadir secara virtual.

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan