SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Kejelian Irwen Gusnadi di Mempawah, Sulap Ampas Kopi Jadi Lukisan Bernilai Tinggi

Kejelian Irwen Gusnadi di Mempawah, Sulap Ampas Kopi Jadi Lukisan Bernilai Tinggi

Irwen Gusnadi atau biasa disapa Eeng tengah menuangkan keterampilan melukis dengan limbah atau ampas kopi sehingga menjadi karya seni bernilai tinggi di Pameran Pengrajin UMKM ABDSI di Lapangan Basket Pasar Mempawah. SUARAKALBAR.CO.ID/Distra

Mempawah (Suara Kalbar) – Kelincahan tangan Irwen Gusnadi mencoret-coret
selembar kanvas lukisan, menjadi salah satu daya tarik ajang Pameran Pengrajin
UMKM ABDSI di Lapangan Basket Pasar Mempawah.

ABDSI adalah singkatan dari Asosiasi Business Development
Service Indonesia yang menjadi sarana merangkul para pelaku UMKM.

Pameran ini digelar sebagai sarana memperkenalkan organisasi
itu kepada masyarakat, sekaligus menampilkan karya seni para pengrajin di Kota
Mempawah, sejak 26 April 2021 lalu.

Lontaran seruan kagum para pengunjung–yang rata-rata
berusia muda, seketika terdengar saat Irwen Gurnadi dengan gamblang menceritakan,
lukisan setengah jadi ini, menggunakan bahan sampah atau limbah organik, yakni
ampas kopi.

Irwen Gusnadi, atau biasa disapa Eeng, adalah salah seorang
pelukis fenomenal Mempawah yang telah banyak berprestasi di tingkat provinsi.

Terakhir, ia meraih Juara I Lomba Desain Souvenir yang
digelar Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat, beberapa waktu lalu.

Dengan ampas kopi, Eeng terus memadukan sapuan-sapuan
kuasnya, sehingga tercipta sebuah lukisan teramat indah dan penuh makna.

“Ini lukisan Tambangan Sampan Desa Antibar. Saya lukis sebagai
simbol Desa Antibar yang berada di tepian Sungai Mempawah, masih ada pohon
Antibar, banyak memiliki sampan sewaan, dan menjadi salah satu sisi pendapatan
masyarakatnya,” ujar Eeng.

Melukis dengan ampas kopi, bagi Eeng, merupakan satu dari sekian
banyak karya seni yang dihasilkan dengan limbah yang bertebaran di sekitar kita.
Bisa sampah organik, maupun sampah non organik.

“Ampas bubuk kopi sayang jika langsung dibuang. Berikan
kepada saya untuk dibuatkan lukisan,” ujarnya seraya tersenyum.

Lukisan Tambangan Sampan Desa Antibar buah karya pelukis fenomenal Mempawah, Irwen Gusnadi, menggunakan ampas kopi yang memiliki makna historis keberadaan pohon Antibar, sampan-sampan sewaan dan kehidupan masyarakatnya yang tak jauh dari keberadaan Sungai Mempawah. SUARAKALBAR.CO.ID/Distra

Karya lain Eeng juga banyak menggunakan sampah organik.
Misalnya daun, kulit-kulit kayu, kulit jagung dan lain sebagainya.

“Saya juga sudah ada melukis dengan media limbah non organik,
yakni plastik kresek, karet, ataupun botol air mineral,” jelasnya.

Lukisan yang berasal dari limbah ini, tambah Eeng, berawal
dari keprihatinan dirinya melihat banyak limbah yang tak termanfaatkan. Dengan
keterampilannya, ia coba menuangkannya menjadi kerajinan bernilai tinggi.

Karya seni Eeng sudah cukup banyak merambah ke berbagai
kabupaten/kota di Kalimantan Barat. Rata-rata pelanggannya adalah pemilik kafe
atau warung kopi.

Nah, sebagai salah seorang pengrajin potensial, Irwen
Gusnadi termasuk dalam binaan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja
(Disperindagnaker), serta Dekranasda Kabupaten Mempawah.

 

Penulis : Distra

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan