Putri Thomas Tendean: Tidak Pernah Tanda Tangan Pembuatan Akta
![]() |
Makam Simon Petrus Rosyandy.(Istimewa) |
Pontianak (Suara Kalbar) – Hal pertama terjadi pada keluarga Almarhum Anggota Ordo Kapusin membuat Akte Warisan usai sang keluarga meninggal . Yakni keluarga Pastor Petrus Rostandy, dikoordinir oleh Eddy Rostandy, yang jadi aktornya.
Beberapa fakta-fakta lainnya akhirnya terkuak. Salah satunya adalah cerita dari keluarga Thomas Tendean.
Melalui putrinya, yang mengaku sudah mendengar apa yang terjadi di Pontianak, ia secara pribadi menghaturkan permohonan maaf, karena menurutnya tidaklah elok hal ini terjadi di mata Tuhan.
“Saya dan kakak-kaka Saya, juga papa tentu, memiliki pemikiran Pastor Petrus adalah sudah milik umat, maka apapun bentuknya yang menjadi milikinya, adalah milik umat,” kata Putri.
Bahkan, Putri mengungkapkan sudah mencoba semampunya, sejak tiga tahun yang lalu untuk meluruskannya. Ia menyempatkan diri berkunjung ke pastoran saat itu. Ia menemui Pastor Julius dan memaparkan bahwasannya sebagai anggota keluarga, sama sekali tidak ingin menyulitkan apapun proses yang berlangsung.
“Kami siap bekerjasama dan juga tidak menginginkan menjadi ahli waris almarhum. Kami juga mendapat tanda terima dari Pastor Julius kala itu,” lanjutnya.
Putri mengakui, ia juga telah menggagalkan Eddy Rostandy, yang merupakan Om nya, saat hendak mendoktrin sang papa, untuk menandatangani Ahli Waris di Pontianak. Saat itu, ia berhasil melakukannya dengan surat pernyataan bermaterai.
“Dan saya tak habis piker, tetap saja Om Eddy melakukannya, bahkan hingga membuat Akta Waris hingga ke Sukabumi. Kami adalah orang yang ingin menjaga nama baik keluarga, namun ternyata terjadi juga seperti ini,” ujar Putri.
“Kami ingin menjaga nama baik Pastor Petrus Rostandy, sehingga saya tegaskan papa saya ndak pernah tanda tangan surat kuasa apapun atas nama Eddy Rostandy,” sambungnya.
Termasuk di Akta Waris yang dibuat oleh Eddy Rostandy, keluarga Thomas Tendean tidak pernah tanda tangan. Putri selalu ada bersama papanya, saat dibujuk-bujuk oleh Eddy Rostandy. Untuk itu, keluarga Thomas Tendean sudah membuat surat pernyataan bersama bermaterai bahwa tidak pernah menyetujui dan menandatangani pembuatan Akta Waris yang digagas Eddy Rostandy di Sukabumi.
Untuk menguatkan hal tersebut, Putri menuturkan bahwa ia dan adik-adik termasuk sepupu, pernah membuat surat pernyataan pada Tahun 2018 dan Tahun 2019.
“Tujuannya untuk memastikan ke Om Eddy, bahwa yang dia lakukan itu tidak benar dan keluarga tidak dukung. Saat ini, terbukti hanya tinggal dia sendiri dan Om Anthony Rostandy saja,” ujar Putri.
“Bahwa yang claim sebenarnya hanya Om Eddy dan Om Anthony. Sejak 2018 sudah ada surat pernyataan tidak mau terlibat dari ke tiga saudara lainnya, yaitu, Joseph Rostandy, Thomas Tendean, dan Kosmas Rostandy,” lanjutnya.
Selain dari Putri, pengakuan juga disampaikan oleh Petrus Aui, yang mengkoordinir para keponakan Almarhum Pastor Petrus. Petrus Aui adalah penyambung lidah untuk semua keponakan Almarhum Pastos Petrus.
Petrus Aui pernah dilempar Aqua Gelas saat doa di Pemakaman St Yusup Sungai Raya pada hari ke-7 oleh pamannya, Eddy Rostandy, karena saat itu Eddy berbicara tentang waris di pemakaman.
Tiga saudara kandung Almarhum Pastor Petrus Rostandy sudah tidak ikut campur lagi dalam persoalan waris ini sejak februari 2018 lalu.
Terakhir, setelah 2019 Yoseph Tedy Rostandy dan Kosmas Rostandy juga menarik diri di bawah tangan dan termasuk Thomas Tendean buat surat menarik diri dan bahkn tidak ada tanda tangan baru dukungan pada Eddy Rostandy di notaris.
Penulis : Eno
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now