Satpol PP Singkawang Amankan Puluhan Anak Punk dan Pengemis
![]() |
Kasatpol PP Kota Singkawang Karyadi memberikan pengarahan dan juga memberikan sanksi memungut sampah dan mencabut rumput kepada para anak-anak punk yang terjaring razia di Halaman Kantor Satpol PP Kota Singkawang, Jalan Firdaus, Selasa (26/1/2021). SUARA KALBAR.CO.ID / Hendra |
Singkawang (Suara Kalbar)- Satpol PP Kota Singkawang mengamankan puluhan anak punk, pengemis dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di sejumlah tempat di Kota Singkawang pada Selasa (26/1/2021).
Dari penjaringan yang dilakukan petugas Satpol PP Kota Singkawang terdapat sejumlah pasangan anak punk yang layaknya suami istri.
“Dari beberapa hari ini kita melakukan kegiatan bersifat mendadak dan sifatnya ada yang terbuka dan tertutup dan pagi hari ini secara tertutup,” ujar Kasatpol PP Kota Singkawang, Karyadi.
Sejumlah yang terjaring, kata Karyadi, mulai dari anak-anak punk, pengemis hingga pengamen liar dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Keberadaan para pengamen liar, pengemis dan anak punk ini, jelas Karyadi, tentu akan mengganggu ketika wisatawan berada di Kota Singkawang terutama ketika para wisawatan menyantap kuliner.
Hal ini picu ketika wisawatan lagi makan di tempat kuliner, para anak-anak punk dan pengemis liar yang meminta-meminta tentu menimbulkan aroma yang kurang enak sehingga sangat mengganggu wisatawan.
Menindaklanjuti laporan wisatawan, kata Karyadi, pihaknya langsung melakukan penertiban dan pembinaan. “Ada pengemis yang dulu dibantu agar bisa menanam tomat, sawi dan sayuran di kampungnya, namun sekarang kembali lagi dan kita amankan,” jelasnya.
Menurut Karyadi para pengemis atau peminta sumbangan yang datang ke Kota Singkawang tertarik dengan mudahnya meraup uang. “Belum sampai dua jam sudah mendapatkan uang Rp 160 ribu, ini yang menjadikan Singkawang menarik orang seperti ini,” katanya.
Karyadi mengungkapkan sebagian besar anak-anak punk dan pengemis serta peminta sumbangan merupakan orang luar Singkawang ada dari Sampit (Kalimantan Tengah), Kalimantan Selatan, Tayan, Mempawah dan Pontianak.
Lantaran masih terdapatnya pengemis atau peminta sumbangan, anak punk yang berasal dari luar Singkawang, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol PP Kalbar, serta Dinas Sosial Kalbar.
Tidak hanya itu saja, kata Karyadi, para anak-anak punk yang terjaring razia ternyata terbiasa kumpul baik laki-laki atau perempuan layaknya suami istri tanpa ada surat identitas dan tidur bersama bahkan lebih dari satu pasang.“Kita sangat prihatin sekali dengan kejadian ini, dan kami sudah mendata mereka,” tegasnya.
Penulis : Hendra
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now