SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah 25 ASN Kemenag Mempawah Terima Satyalancana Karya Satya dari Presiden

25 ASN Kemenag Mempawah Terima Satyalancana Karya Satya dari Presiden

Kepala Kantor Kemenag Mempawah, Mi’rad, menyerahkan penghargaan Satyalancana Karya Satya dari Presiden RI kepada 25 ASN Kemenag yang mengabdi selama 10, 20 dan 30 tahun. SUARAKALBAR.CO.ID/Dian Sastra

Mempawah (Suara Kalbar)-Kantor Kementerian Agama (Kemenag)
Kabupaten Mempawah, menggelar upacara Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-75
tahun 2021 di Halaman Kantor Kemenag, Selasa (5/1/2020).

Bertindak sebagai inspektur upacara, Kepala Kemenag, Mir’ad.
Dalam kesempatan itu, ia membacakan sambutan tertulis Menteri Agama, Yaqut
Cholil Qoumas.

Menteri mengatakan, peringatan HAB yang diperingati setiap 3
Januari, pada tahun ini mengusung tema “Indonesia Rukun”.

Tema ini sejalan dengan semangat nasional yang menempatkan
kerukunan umat beragama sebagai salah satu modal bangsa ini untuk maju.

“Tanpa kerukunan, akan sukar menggapai cita-cita
besar bangsa agar sejajar dengan bangsa lain di dunia,” ungkapnya.

Yaqut menyebut, pengembangan toleransi dan
kerukunan antarumat beragama merupakan karya bersama para tokoh agama,
para Menteri Agama dan aparatur Kementerian Agama dari masa ke masa. Tanpa
toleransi, tidak ada kerukunan.

“Toleransi dan kerukunan antar umat beragama dilakukan
tanpa mengusik akidah dan keimanan masing-masing pemeluk agama. Pengalaman
membuktikan toleransi dan kerukunan tidak tercipta hanya dari satu pihak,
sedangkan pihak yang lain berpegang pada hak-haknya sendiri,” ujar dia.

Dewasa ini, tambah Yaqut, Indonesia mengembangkan moderasi
beragama, agar toleransi dan kerukunan yang sudah ada lebih mengakar di
dalam kehidupan sehari-hari bangsa kita. Di negara yang berdasarkan Pancasila
ini, tidak ada diktator mayoritas atau tirani minoritas.

“Dalam kaitan itu, semua umat beragama dituntut untuk
saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing, di mana hak seseorang
dibatasi oleh hak-hak orang lain.Pancasila adalah ideologi pemersatu yang
merangkum nilai-nilai keindonesiaan sebagai bangsa yang beragama,”
katanya.

Yaqut menegaskan, sila pertama dan utama Pancasila, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, meneguhkan identitas nasional sebagai bangsa yang
beragama dan bermoral. Komitmen religius dan moralitas menjadi barometer apakah
suatu bangsa dapat menjadi bangsa yang besar atau tidak.

“Tugas serta tanggung jawab sejarah bagi seluruh bangsa
Indonesia adalah mengisi negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Dan itu
sejalan dengan asas demokrasi dan kedaulatan rakyat,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Yaqut ingin mengingatkan  tentang
semangat Kementerian Agama baru dan semangat baru dalam mengelola
Kementerian Agama. Semangat Kementerian Agama baru itu dapat diterjemahkan
dengan beberapa kata kunci.

Pertama, manajemen pelayanan dan tata kelola birokrasi yang
harus semakin baik, termasuk di dalamnya pelayanan penyelenggaraan haji dan
umrah, pendidikan agama dan keagamaan, serta pusat pelayanan keagamaan.

Kedua, penguatan moderasi beragama. Salah satu penekanan
moderasi beragama adalah pada penguatan literasi keagamaan, budaya
toleransi, dan nilai-nilai kebangsaan.

Ketiga, persaudaraan, yang meliputi merawat persaudaraan
umat seagama, memelihara persaudaraan sebangsa dan setanah air
dan mengembangkan persaudaraan kemanusiaan. 

Peringatan HAB di Kemenag Mempawah yang berlangsung secara
sederhana dan menerapkan protokol kesehatan juga dirangkaikan dengan penyerahan
penghargaan Satyalancana Karya Satya dari Presiden RI Joko Widodo kepada 25 ASN
yang sudah mengabdi selama 10, 20 dan 30 tahun. Penghargaan disematkan Kepala
Kemenag, Mi’rad.

 

Penulis : Prianta

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan