Prostitusi Online Marak di Ketapang, Isa Anshari: Kami Sweeping Sendiri

Tokoh masyarakat Ketapang, Isa Anshari.[Istimewa]


Ketapang
(Suara Kalbar) – Tokoh masyarakat Ketapang, Isa Anshari angkat bicara terhadap praktik prostitusi online yang marak terjadi di Kabupaten Ketapang.

Tak tangung-tanggung, dia mengancam akan melakukan sweeping dalam waktu dekat apabila tidak ada aksi penertiban yang dilakukan aparat kepolisian maupun pemerintah daerah. 

Isa menilai, aktivitas itu justru meresahkan masyarakat. terutama dilokasi cafe remang-remang yang diduga dijadikan tempat praktik prostitusi itu.

“Kami sampai saat ini tetap pada komitmen awal, yaitu menolak adanya aktifitas prostitusi online dan hotel yang memberikan fasilitas seperti itu, seperti beberapa nama hotel yang sudah kami kantongi, serta kawasan cafe remang-remang yang di duga kuat menjadi lokasi prostitusi berkedok usaha cafe,” kata Isa Anshari, Kamis (29/10/2020).

Isa juga menambahkan, pihaknya sangat mendukung KPPAD untuk mendorong pemerintah dan aparat kepolisian, agar kegiatan maksiat ini dapat segera di tindak dan di berantas di kabupaten Ketapang.

“Kami mendukung KPPAD untuk mendorong pemerintah daerah khususnya satpol-pp dan polres ketapang, agar dapat segera bertindak melalui razia dan pengawasan, serta pembinaan moril bagi para pelaku yang tertangkap, agar bisa menjauhkan tindakan maksiat di seluuh kabupaten ketapang,” ujarnya memungkasi.

Sebelumnya, anggota DPRD Ketapang, Abdul Sani juga angkat bicara terkait masalah ini. Ia menilai, aparatur pemerintah daerah terkesan tutup mata. Apalagi, di tengah pandemi Covid-19 ini, masih banyak ditemukan aktivitas prostitusi yang terlihat secara gamblang di media sosial.

“Aparat kepolisian dan satpol-pp kabupaten Ketapang memang terkesan menutup mata akan hal ini, yang terbukti dengan tidak adanya razia serta pengawasan ketat di hotel serta penginapan, sebagai tempat-tempat yang di jadikan lokasi untuk aktifitas prostitusi,”ucapnya.

“Sampai saat ini sama-sama kita ketahui, bahwa sangat banyak prilaku menyimpang yang terjadi di sosial media, seperti remaja putri yang menjajakan diri, yang sangat mudah di akses oleh khalayak ramai,”sambungnya.

Dia meminta agar pemerintah daerah dapat tegas dalam hal ini. terutama memberikan efek jera terhadap sejumlah hotel, penginapan maupun rumah kost yang dijadikan tempat sebagai sarana prostitusi di bumi ale-ale ini.

Bahkan, di masa pandemi sekarang ini, justru berpotensi membuat resiko penularan Covid-19 semakin meluas.

Penulis : Tim Liputan

Exit mobile version