TikTok Jadi Target Serangan, Tetangga Indonesia Ikut-ikutan
| TikTok. |
Suara Kalbar– India, Hong Kong, Amerika Serikat (AS), dan tetangga Indonesia, Australia.
Empat negara ini mencurigai platform video pendek TikTok telah menjual
data pribadi pengguna ke Partai Komunis dan Badan Intelijen China.
Menanggapi hal ini, TikTok Indonesia
mengaku tetap berkomitmen untuk membangun aplikasi yang menghormati
privasi pengguna dan bersikap lebih transparan terhadap komunitas.
“Masalah
keamanan siber ini sesuatu yang terus berkembang. Tim kami terus
melakukan tinjauan dan perbaikan agar dapat menghadirkan pengalaman yang
aman dan nyaman kepada pengguna,” demikian keterangan resmi TikTok
Indonesia lewat pesan singkatnya, Sabtu, 11 Juli 2020.
UU Intelijen
Anak usaha dari Bytedance Technology itu juga
mengingatkan para pengguna untuk secara reguler mengupdate aplikasi
TikTok dengan versi terbaru, sehingga dapat merasakan fitur-fitur
keamanan yang juga sudah diperbarui.
“Kami berkomitmen untuk
bekerja sama dengan pemerintah dimana TikTok beroperasi, demi
menunjukkan dedikasi kami dalam menyediakan keamanan bagi pengguna,
serta menghadirkan platform pada ratusan juta pengguna di seluruh dunia
untuk menyalurkan kreativitas mereka,” kata TikTok Indonesia.
Layaknya platform lain, TikTok dituduh mengumpulkan data pengguna,
termasuk informasi pribadi, data ponsel, kontak, dan lokasi. Para
pengamat mengaitkannya dengan Undang-Undang Intelijen Nasional 2017
China. Regulasi ini mengharuskan individu maupun perusahaan membantu
pemerintah mendapat akses, kerja sama, hingga dukungan dalam pengumpulan
data intelijen.
Selain itu, TikTok mengumumkan platform
‘self-serve TikTok for Business’, yang dapat digunakan bisnis untuk
solusi periklanan. Mereka juga ingin membantu pelaku usaha, kecil dan
menengah (UKM) di masa pandemi Virus Corona COVID-19.
“Teman-teman
UKM bisa akses dengan mudah solusi periklanan TikTok for Business.
Lebih fleksibel, mudah dan kapan saja secara langsung, bisa real-time
jangkau komunitas,” kata Direct Sales Leader TikTok Indonesia, Pandhu
Wiguna.
Konten favorit
Ia menjelaskan, rata-rata pengguna
TikTok di Indonesia melihat lebih dari 100 video per hari, lebih dari 30
miliar penonton per bulan dan membuka aplikasi lima kali dalam sehari.
Konten yang menjadi favorit adalah komedi, pendidikan, vlog, fesyen, dan
bakat.
“Format video singkat dan komunitas TikTok yang terkenal
akan kreativitas menjadi peluang bagi berbagai bisnis dan usaha,
termasuk UKM, untuk menggaet pasar yang lebih dinamis serta pemasarannya
yang lebih efektif dan interaktif,” ungkap Pandhu.
Adapun alat
yang bisa digunakan pebisnis adalah Creative tools, Flexible budgets,
Performance targeting, hingga Business account. TikTok telah menyiapkan
dana total senilai US$100 juta atau Rp1,4 triliun untuk program ini.
Sumber : Viva.co.id
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




