PNS Melawi Bakal di Rapid Test Namun Dewan Usulkan Swab PCR
![]() |
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Melawi, Linda Purnama dalam rapat kerja Tim Panitia Khusus (Pansus) Covid-19 DPRD Melawi bersama pihak teknis Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Melawi di ruang paripurna DPRD Melawi, Selasa (2/5/2020). |
Melawi (Suara Kalbar)- Pasca bertambahnya penderita Covid -19 di Kabupaten Melawi sebanyak tujuh orang diantaranya termasuk Bupati Melawi dan keluarga. Pemerintah Kabupaten Melawi bakal segera melakukan rapid test massal bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), khususnya para pejabat eselon II dan III di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Bahwa pemeriksaan rapid test terhadap pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Melawi ini untuk memastikan terbebas dari virus Corona, seiring ditetapkannya ada warga Kabupaten Melawi terpapar Covid-19,” ujar Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Melawi, Linda Purnama dalam rapat kerja Tim Panitia Khusus (Pansus) Covid-19 DPRD Melawi bersama pihak teknis Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Melawi di ruang paripurna DPRD Melawi, Selasa (2/5/2020).
Dia berharap pemeriksaan rapid test tersebut tidak hanya dilakukan kepada pejabat eselon, namun juga kepada ASN lainya hingga tingkat kecamatan dan desa melalui Puskesmas, termasuk kepada seluruh Anggota DPRD Melawi.
Hal tersebut menurutnya penting dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Melawi. “Rapid test itu sendiri merupakan salah satu langkah deteksi awal,” katanya.
Menanggapi rencana rapid test tersebut, pihak DPRD Melawi melalui Pansus Covid-19 sangat menyambut baik. Hanya saja pihak Pansus sedikit memberikan usulan agar tes yang dilakukan sebaiknya menggunakan metode swab PCR agar lebih akurat hasilnya.
“Kita sangat mendukung langkah Gugus Tugas Covid-19 melakukan rapid test kepada pejabat maupun ASN lainnya di lingkup Pemkab Melawi,” kata Lif yang merupakan legislator asal Partai Gerindra ini.
Menurut Iif itu dilakukan dalam rangka pencegahan dan penyebaran Covid-19 di wilayah Melawi, agar tidak semakin meluas.
Namun, lif menilai pihak DPRD Melawi lebih mendukung tes PCR atau swab test untuk mengecek virus corona dibandingkan rapid test, karena PCR dianggap lebih akurat.
“Saya berpendapat, pemeriksaan rapid test bisa berpotensi keliru soal reaktif dan non reaktif, makanya kita dorong ke tes PCR langsung,” katanya.
Lif menjelaskan, bahwa PCR dan rapid test sangat memiliki perbedaan menonjol. Dalam pemeriksaan rapid test, menurutnya, sampel darah seseorang diambil untuk mengukur anti bodinya saja, bukan untuk mendeteksi Covid-19.
“Kita maunya langsung uji swab tenggorokan saja biar kebih akurat hasilnya, kalau rapid test hanya menguji sampel darah,” pungkasnya.
Penulis : Dea Kusumah Wardhana
Editor : Hendra
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now