SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Menilik Sektor Perekonomian Pedagang Kecil Sambut ‘New Normal’

Menilik Sektor Perekonomian Pedagang Kecil Sambut ‘New Normal’

Salah satu toko di Kota Baru yang merasakan dampak Pandemi Covid-19

Pontianak (Suara Kalbar) – Dampak dari pandemi covid-19 yang masih menggelayut di Indonesia khususnya di Kalimantan Barat, dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat tak terkecuali juga ikut dirasakan pula oleh para pedagang kecil.

Di temui dikawasan sekitar Jalan Prof.M.Yamin, salah satu pedagang kecil yang menjual baju serta peralatan sholat ini mengeluh tentang keadaan toko nya sejak terjadi pandemi covid-19 ini.

“Menurun omset penjualan tahun ini, setelah Idul Fitri jauh berbeda, tahun lalu ratusan pembeli sedangkan untuk tahun ini hanya puluhan. Bedanya sekitar 70% lah,” ujar Sirat sang pemilik toko kepada suarakalbar.co.id.

Akibat dari pandemi yg berlangsung selama beberapa bulan ini iapun terpaksa harus memberhentikan karyawan-karyawan yang bekerja di toko miliknya karena pendapatan yang terus menerus berkurang tiap hari nya sehingga tidak memungkinkan untuk memperkerjakan karyawan di toko nya.

“Ada 4 orang yang bekerja di toko ini. untuk sementara ini di rumahkan karena ya omset memang ngga ada,” jelasnya.

Ia juga antusias menyambut penerapan new normal yang akan berlangsung beberapa hari kedepan khususnya di Kota Pontianak ini. Karena ia hanya pedagang kecil yang memiliki banyak tanggungan dan bergantung rezeki dari penjualan tokonya.

“Boleh-boleh saja, tetapi pedagang kecil seperti kita yang mengharapkan makan dari berdagang ini tetap di perhatikan. Dan juga pemerintah mensosialisasikan secara global karena banyak daerah daerah terpencil yang masih banyak orang ‘awam’ ,” lanjutnya.

Pengamat Ahli Ekonomi dari Universitas Tanjung Pura, Muhammad Ali Nasrun, turut berkomentar juga mengenai penerapan new normal ini.

Ia mengatakan bahwa suka tidak suka masyarakat tetap akan berhadapan dengan situasi seperti ini dan mencoba bersama-sama menghindari virus covid-19 ini. Disitulah akan timbul kecerdasan manusia dan akan menemukan cara  yang nanti menjadi normal.

“Tidak bisa kita lawan dan tidak bisa kita meniadakannya, karena sesuatu apapun yang akan terjadi setelah covid-19 ini maka kita akan berdampingan dengan virus itu sendiri. Kita hanya bisa bagaimana menyiasati mencari upaya agar terhindar dari sakit. Artinya memang takdirnya seperti ini dan manusia bisa melewatinya,” tukasnya.

Dampak yang ditimbulkan dari mewabahnya pandemi covid-19 ini sangat berpengaruh dalam sektor perekonomian Indonesia, khususnya Kalbar. Dengan menggunakan standar perekonomian yang baru ia yakin perekonomian tidak akan mandat.

“Sudah pasti berdampak negatif dalam sektor Perekonomian. Yang biasanya lancar menjadi mandat yang biasanya gampang menjadi sulit, yang biasa cepat menjadi lambat juga. Tetapi bukan berarti perekonomian itu menjadi mandat disitu,pasti nanti ada jalannya lagi,ada cara untuk akan cepat lagi,” sambungnya .

Ia mengajak kepada seluruh pihak agar bersama-sama menerima kenyataan bahwa ini bukan sesuatu yang dibuat-buat. Masyarakat  harus menerapkan pola pikir baru dan menyesuaikan pengeluaran dengan pendapatan yang ada.

“Kita tidak boleh berpola pikir seperti yang lalu lalu. kemudian bagaimana sikap kita dalam menyesuaikan diri dengan keperluan dan pengeluaran kita,” tuturnya.

Muhammad Ali Nasrun sangat berharap kepada pemerintah untuk menjadi pioner untuk masuk ke new normal ini. Karena pemerintah adalah patokan utama untuk mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat serta bertanggung jawab menyiapkan konsep yang matang untuk penerapan new normal ini.

“Karena new normal ini kita harus siap dari multidimensi dari segala sisi kehidupan, tidak bisa di lihat dari satu sisi saja dan ini berpengaruh ke semuanya,” tegasnya.

Kemudian ia kembali berharap pemerintah bisa membuat konsep bersama para ahli dan meneliti serta menguji bersama-sama dengan pemanfaatan ilmu teknologi.

Lalu, Muhammad Ali Nasrun juga berharap pemerintah membuat lembaga khusus yang menangani covid-19 ini.

“Mungkin kita perlu lembaga seperti BKKBN untuk menangani masalah ini dan semua konsep dari pemerintah harus dikaji lagi jika ada kesalan karena tidak ada konsep yang sempurna,” ungkap Muhammad Ali penuh harap.

Penulis  : Yapi Ramadhan

Editor    : Dina Wardoyo

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan