SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Lewat Candaan Novel Baswedan Akui Pernah ‘Nyogok’ Sebelum Masuk KPK

Lewat Candaan Novel Baswedan Akui Pernah ‘Nyogok’ Sebelum Masuk KPK

Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan tiba
di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (6/1). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]

Jakarta (Suara Kalbar)- Sepak terjang nan trengginas kembali ditunjukkan penyidik senior KPK, Novel Baswedan
setelah bersama timnya berhasil menciduk koruptor kelas kakap Nurhadi
dan Rezky Herbiyono yang sempat buron selama empat bulan lamanya.

Ya, menyebut sosok Novel bisa jadi
membuat para pelaku korupsi ciut nyali. Hal itu tak lain lantaran
kepiawaiannya dalam membongkar praktik kotor itu tanpa pandang bulu.

Lihat saja sejumlah kasus besar sengkarut
korupsi yang terjadi di Indonesia satu per satu mampu dikulitinya.
Beberapa di antaranya yakni kasus suap pemilihan Dewan Gubernur Senior
Bank Indonesia yang menyeret eks Deputi Gubernur BI Miranda S Goeltom di
tahun 2011.

Setahun kemudian, ia juga turut menangani
kasus skandal mengenai suap di lembaga terhormat Mahkamah Konstitusi
yang kemudian menyeret ketua MK, Akil Mochtar ke jeruji besi.

Meski harus bertaruh bahaya hingga sebelah matanya cacat akibat kasus penyiraman air keras
yang dilakukan oknum polisi, pun hal tersebut tak menyurutkan nyali
Novel Baswedan memberangus para pelaku korupsi. Terbaru, ia dan timnya
berhasil menciduk eks Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi dan menantunya
Riezky Herbiyono yang tersangkut dugaan suap senilai Rp46 miliar.

Kejujuran dan keberaniannya dalam
mengungkap kasus-kasus korupsi level kakap itupun mendapat acungan
jempol dari berbagai kalangan, termasuk di antaranya para aktivis hukum.

Namun di balik itu, siapa sangka sebelum
dikenal ganas, mantan Kasat Reskrim Polres Bengkulu tersebut ternyata
pernah melakukan ‘kejahatan luar biasa‘. Hal tersebut seperti terungkap dalam dialog bersama aktivis hukum, Feri Amsari.

Lewat
akun Youtubenya, Dosen Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang
tersebut mengungkapkan bahwa Novel yang selama ini dikenal jujur sejak
dari kecil ternyata pernah melakukan ‘kejahatan luar biasa’.

“Novel Baswedan yang dikenal jujur oleh
anak buahnya advokatnya bahkan gurunya, ini anak budi pekertinya baik,
semuanya baik. Tapi saya menemukan sebuah kejahatan luar biasa. Saya
pernah menemukan kasus mas Novel pernah menyogok seseorang waktu mau
pindah dari polisi ke kpk, mas Novel mendatangi mama fatma lalu
mengambil minyak urut, lalu mengurut-urut mamanya lalu terjadilah
transaksi, bukankah itu termasuk sejenis gratifikasi?” tanya Feri
Amsari.

“Benarkah itu mas, karena sangat ingin meminta restu orang tua lalu melakukan segala hal?” lanjut Feri

Novel pun dengan tertawa terbahak-bahak kemudian memberikan klarifikasi terkait peristiwa tersebut.

Ia mengungkapkan alasan ‘menyogok’
ibundanya tak lain untuk menjaga perasaan dan hatinya atas langkah atau
keputusan yang akan diambilnya jika pindah dari kepolisian ke lembaga
KPK.

“Iya benar, waktu itu saya memahami ibu
saya merupakan tulang punggung keluarga terutama semenjak ayah saya
sakit sejak saya SMP bahkan. Oleh karenanya saya sangat menghargai ibu.

Ketika saya ingin mengambil satu langkah yang akan berimplikasi kepada
ibu saya, saya harus bicara benar-benar kepada ibu saya agar tidak ada
rasa yang membebani dan enak di kemudian hari, makanya dipijit dulu,”
jawabnya disertai tawa.

Lebih jauh, Novel menyebut bahwa sosok
ibunya lah yang selama ini jadi panutan yang membawanya kariernya hingga
seperti sekarang ini. Salah satu prinsip yang kemudian sangat dipegang
teguhnya hingga saat ini yakni bab kejujuran.

“ibu saya itu sosok yang tegas dan sangat
keras terutama dalam mengajarkan soal kejujuran, itulah yang saya
pegang hingga saat ini,” tambahnya.

Sumber : Suara.com

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan