Covid-19 Pengaruhi Banyak Aspek, Ketika Bermutasi dalam Tubuh Manusia
Oleh: Asniati*
AKHIR tahun 2019 tepat nya pada bulan 17 November Dunia digemparkan dengan satu fenomena wabah penyakit yang yaitu coronavirus jenis baru (SAR-CoV-2)dan penyakitnya disebut Coronavirus diseases 2019 (COVID-19).Diketahui asal mula virus ini berasal dari kota wuhan Tiongkok.Hal ini yang mencemaskan media massa begitu juga media sosial akibat adanya wabah COVID-19 ini mengakibatkan kesehatan terganggu hingga yang paling fatal sampai merenggut nyawa.Penyakit virus yang di namai oleh para ilmuawan sebagai novel coronavirus(yang berarti coronavirus jenis baru,disingkat 2019-nCov) dan di kenal juga sebagai virus flu wuhan.Menurut (World Health Organization ,2019) telah menetapkan virus corona atau COVID-19 sebagai pandemik.Virus Corona telah menyebar ke lebih dari 100 negara di dunia.
Kepala WHO Tedros Adhanom menyatakan telah ada 114 ribu orang yang terinfeksi virus corona.Dikutip dari kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pandemik adalah wabah yang berjangkit serempak di mana mana atau meliputi geografi yang luas.Artinya ,virus corona telah di akui menyebar hampir ke seluruh dunia.Masih banyak yang belum di ketahui tentang novel corona virus yang berasal dari Wuhan.Namun satu yang pasti itu dapat menimbulkan badai di tubuh manusia,virus terbaru ini menyerang banyak organ manusia.tidak heran jika wabah COVID -19 telah membunuh lebih dari tiga ribu orang.Wabah COVID-19 ini jika terus menyebar ,tidak ada yang tahu seberapa banyak bahaya yang akan timbul.
Seorang ahli epidemilogi terkemuka di University of Hongkong mengingatkan COVID-19 dapat menginfeksi 60% warga dunia jika di biarkan tidak terkendali.Covid-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan dengan gejala demam ,batuk,pilek,sakit tenggorokan,sesak napas letih,dan lesu.Pada kasus berat dapat meenyebabkan pneumonia,sindrom pernapasan akut hingga kematian.Menurut ahli virologidari china,Covid-19 tergolong virus corona jenis baru dan berbeda dengan virus yang menyebabkan SARS.Masa inkubasi sekitar 7-14 hari.Covid-19 menyebar melalui udara dan kontak langsung dengan penderita(Kemenkes RI,2020).
Indonesia juga terkena dampaknya ,karena saat ini menurut (kamil,2020) jumlah kasus positif corona di Indonesia sudah mencapai 134 kasus kasus.Ini membuat Indonesia menjadi salah satu Negara yang ikut terkena dampak virus corona.Sehingga saai ini presiden Jokowi sudah mulai memberikan peringatan kepada masyrakat Indonesia untuk melakukan social Distancing yang artinya masyarakat tidak bebas melakukan kegiatan social seperti dulu,sehingga keramaian sangat di hindarkan saat ini.Banyak universitas yang juga ikut serta meliburkan mahasiswanya terkait hal ini.Tentu saja hal ini berdampak pada sosial,kesehatan,proses pembelajaran yang terhambat dan anjlok nya perekonomian di Indonesia.
Ada dugaan bahwa virus corona awalnya di tularkan dari hewan ke manusia.Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara yaitu tidak senagaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19,memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19 dan kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19 misalnya bersentuhan atau bejabat tangan.Virus corona dapat menginfeksi siapa saja,tetapi efeknya aka lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia ,ibu hamil,orang yang sedang sakit atau orang yang daya tahan tubuhnya rendah.
Namun apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh kita ketika terinfeksi oleh virus COVID-19.Menurut (World Health Organization ,2019) virus corona adalah virus yang menyebabkan flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti sindrom pernapasan timur tengah(MERS-CoV) dan sindrom pernafasan akut parah(SARS-CoV).Evolusi group dari SARS-CoV ditemukan di kelelawar sehingga di duga host alami atau utama dari SARS-CoV-2 mungkin juga kelelawar.Coronavirus tipe baru ini dapat bertransmasi dari kelelawar kemudian host perantara manusia melalui evolusi.
Ada banyak kemungkinan host perantara dari kelelawar ke manusia yang belum dapat diidentifikasi.Coronavirus baru memproduksi variasi antigen baru dan populasi tidak memiliki imunitas terhadap strain mutan virus sehingga dapat menyebabkan pneumonia.Pneumonia COVID-19 adalah peradangan pada parenkim paru yang di sebabkan oleh severe acute respiratiruy syndrome coronavirus 2(SARS-CoV-2),gejala yang dapat di temukan yaitu,tiga gejala utama:demam,batuk kering(sebagian kecil berdahak) dan sulit bernafas atau sesak.
Pada kasus ini di temukan kasus “super spreader” yaitu di mana virus bermutasi atau beradaptasi di dalam tubuh manusia sehingga memiliki kekuatan transmisi yang sangat kuat dan sangat infeksius .Satu pasien dapat menginfeksi lebih dari 3 orang di anggap super spreader. Pada siklus hidup virus, mutasi merupakan suatu fenomena yang wajar dalam periodenya. Berdasarkan susunan genetiknya, virus terbagi menjadi virus DNA dan virus RNA. Virus DNA merupakan jenis virus yang berasal dari manusia, sedangkan virus RNA merupakan virus yang berasal dari hewan. Kedua jenis virus ini dapat bermutasi, akan tetapi virus RNA seperti Coronavirus biasanya lebih sering bermutasi dan tidak memiliki mekanisme untuk mencegah proses replikanya.
Menurut Joko Pamungkas yang merupakan Peneliti Senior Pusat Studi Primata IPB, dia menyatakan ketika virus RNA (ribonucleid acid) masuk kedalam tubuh manusia, antibodi pada tubuh tidak dapat mengenali virus tersebut sehingga apabila terdapat jenis virus RNA bermutasi serta menginfeksi manusia dan tidak terjadi pengoreksian pada mutasi tersebut, maka virus akan mulai berevolusi.Corona virus yang merupakan salah satu virus RNA yang berkembang biak dengan cara membuat replika sebanyak mungkin dalam tubuh sel inang, sehingga kemungkinan untuk terjadinya proses mutasi dalam tubuh yang disebabkan COVID-19 sangat besar. Dengan kemungkinan proses mutasi yang besar, penyebaran COVID-19 berlangsung secara droplet (melalui percikan air liur).Proses virus corona berkembang biak dalam tubuh manusia, yaitu melalui proses memperbanyak diri hidup untuk bereplika dalam tubuh sel inangnya. Sel hidup ini dapat berupa sel manusia maupun sel hewan.
Berikut proses Coronavirus masuk kedalam tubuh menurut (PDPI,2020) Coronavirus ketika masuk kedalam tubuh manusia hanya bisa memperbanyak diri melalui sel hostnya.Virus tidak bisa hidup tanpa sel host.Berikut siklus dari coronavirus setelah menemukan sel host sesuai tropisnya.Pertama ,penempelan dan masuk virus ke sel host di perantarai oleh protein S yang ada di permukaan virus.Protein S penentu utama dalam bmenginfeksi spesies hostnya serta penentu tropisnya.Pada studi SARS-CoV protein S berikatan dengan reseptor di sel host yaitu enzim ACE-2(angiotensin-converting enzyme 2).ACE-2 dapat ditemukan pada mukosa oral dan nasal,nasofaring,paru,lambung,usus halus,usus besar,kulit ,timus,sumsum tulang,limpa,hati,ginjal,otak,sel epitelalveolar paru,sel entrosit usus halus,sel endotel arteri vena,dan sel otot polos.setelah berhasil masuk selanjutnya adalah perakitan dan rillis virus.setelah terjadi transmisi,virus masuk kedalam saluran napas atas kemudian bereplikasi di sel epitel saluran napas atas (melakukan siklus hidupnya).Setelah itu menyebar kesaluran napas bawah.Pada infeksi akut terjadi peluruhan virus dari saluran napas dan virus dapat berlanjut meluruh beberapa waktu di sel gastrointestinal setelah penyembuhan.Masa inkubasi virus sampai muncul penyakit sekitar 3-7 hari.
Studi pada Coronavirus ini bereplikasi di saluran napas bawah di ikuti dengan respons sistem imun bawaan dan spesifik.Faktor virus dari sistem imun berperan penting dalam pathogenesis.Pada tahap pertama terjadi kerusakan difus alveolar,makrofag,dan terlihat infiltrate pulmonary seperti bercak bercak.Pada tahap konsolidasi luas di paru.Infeksi tidak sebatas di sistem pernapasan tetapi virus juga bereplikasi di entrosit sehingga menyebabkan diare dan luruh di feses juga urine dan cairan tubuh lainnya.Pada SARS-CoV-2 ditemukan target sel kemungkinan berlokasi di saluran napas bawah. Menggunakan ACE-2 sebagai reseptor ,sama dengan pada SARS-CoV.
Sekuens dari RBS(Reseptor binding domain) termasuk RBM( reseptor binding motif) pada SARS-CoV-2 kontak langsung dengan enzyme ACE 2(angiotensin-converting-enzyme 2).Hasil residu pada SARS-CoV-2 RBM (Gln 493) berinteraksi dengan ACE 2 pada manusia,konsisten dengan kapasitas SARS-CoV-2 untuk infeksi sel manusia.Beberapa residu kritis lain dari SARS-CoV-2 RBM(Asn501) kompatibel mengikat ACE 2 pada manusia ,menunjukan SARS-CoV-2 mempunyai kapasitas untuk transmisi manusia ke manusia.Analisis secara analisis filogenetik kelelawar menunjukan SARS-CoV-2 juga berpotensi mengenali ACE 2 dari beragam spesies hewan menggunakan spesies hewan ini sebagai inang perantara.
Cara penyebaran virus atau pathogen dapat melalui kontak dekat lingkungan atau benda yang terkontaminasi virus,droplet saluran napas,dan partikel airborne.Droplet merupakan partikel berisi air dengan diameter >5um.Droplet dapat melewati sampai jarak tertentu (biasanya 1 meter ) kepermukaan mukosa yang rentan.Partikel droplet cukup besar sehingga tidak akan bertahan atau mengendap di udara dalam waktu yang lama.
Produksi droplet dari saluran napas diantaranya batuk,bersin atau berbicara serta tindakan invasive prosedur respirasi airborne dapat menyebar melalui kontak.Kontak langsung merupakan taransmisi pathogen secara langsung dengan kulit atau membrane mukosa,darah atau cairan darah yang masuk ke tubuh melalui membrane mukosa atau kulit yang rusak.Oleh karena itu Presiden Jokowi telah memerintahkan jajarannya untuk menghambat penyebaran COVID-19 tanpa mempersulit kehidupan masyarakat.Penanganan juga di harapkan tidak memperburuk dampak ekonomi nasional.
Presiden jokowi juga mewanti wanti masyarakat untuk meningkatkan kebersihan,serta menjaga jarak dan mengurangi kerumunan orang untuk meminimalisasi potensi penyebaran Covid-19. Jokowi (2020) menegaskan bahwa yang paling penting dan yang perlu di lakukan adalah bagaimana mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lain,menjaga jarak dan mengurangi kerumunan orang yang membawa risiko lebih besar pada penyebaran Covid-19.Kebijakan belajar dari rumah,bekerja dari rumah dan beribadah di rumah perlu terus kita gencarkan untuk mengurangi tingkat penyebaran Covid-19 dengan tetap mempertahankan pelayanan kepada masyarakat baik itu urusan kebutuhan pokok,layanan kesehatan dan layanan-layanan public lainnya.
Pak presiden juga mengajak masyarakat untuk selalu cuci tangan yang bersih.Solidaritas masyarakat adalah modal sosial kita yang penting untuk menggerakkan bersama-sama melawan Covid-19 ini. Oleh karena itu kita sebagai masyarakat harus mematuhi aturan pemerintah yang sudah di berlakukan untuk seluruh rakyat Indonesia dan dapat melakukan pencegahan transmisi virus.Namun saat ini masih belum ada vaksin untuk mencegah infeksi COVID-19.
Berdasarkan panduan (PDPI,2020) cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah dengan menghindari penularan dalam praktik kehidupan sehari hari.Beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan pada masyarakat yaitu cuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik dan gunakan handsanitizer berbasis alkohol yang setidaknya mengandung alkohol 60 %,hindari menyentuh mata ,hidung dan mulut dengan tangan yang belum di cuci,hindari kontak dengan orang yang sedang sakit,saat kita yang sakit gunakan masker medis tetap tinggal dirumah atau segera ke fasilitas kesehatan yang sesuai jangan banyak beraktifitas di luar,tutup mulut dan hidung anda saat batuk atau bersin dengan tissue lalu buang tisu setelah digunakan ke tempat yang telah di tentukan ,tutup mulut dan hidung saat anda batuk atau bersin dengan tisu dan bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang sering di sentuh.
Pencegahan transmisi di dalam rumah yaitu pola hdup sehat(meningkatkan sistem imun tubuh),personal higienitas yang baik,etika batuk dan bersin,cuci tangan jangan menyentuh mata ,hidung atau mulut dengan tangan kotor,ventilasi ruangan yang baik ,jaga tetap bersih,hindari kontak dengan gejala sistem respirasi ,hindari kontak dengan hewan liar,unggas dan ternak,makanan yang aman dan dimasak dengan matang,hindari makanan yang mentah dan perhatikan tanda dan gejala infeksi saluran napas.Setelah melakukan proses pencegahan hal yang harus di lakukan selanjutnya yaitu melakukan fase respons hal yang dapat di lakukan adalah penatalaksanaan kasus.Pada fase respons ketika terjadi kasus maka orang yang sudah terkonfirmasi langsung di lakukan isolasi dirumah sakit rujukan yang tersedia SDM,sarana,dan prasarana yang memadai ,melakukan pelacakan kontak kasus secara cepat dan tepat,serta melakukan pengobatan sesuai dengan protocol yang di rekomendasikan oleh WHO. Bagi pasien yang sudah diizinkan pulang dan fasilitas pelayanan kesehatan harus di lakukan pengecekan berkala supaya tidak menularkan kepada lainnya.
Maka dari itu presiden jokowi berusaha mengajak masyarakat Indonesia selalu cuci tangan sampai bersih,dan berbagai aktivitas di lakukan didalam rumah yang bertujuan untuk memutus rantai peneyebaran virus COVID-19 ini serta kompak melawan virus ini hingga tuntas.Sehingga bisa kembali hidup bersosialisasi seperti semula serta tempat ibadah kembali di buka,para pekerja bisa kembali beraktivitas melakukan pekerjaan ,begitupun bagi siswa dan mahasiswa dapat melakukan proses belajar seperti biasa dan perekonomian di seluruh Indonesia bisa kembali berjalan seperti biasa dan kegiatan operasional pemerintah dapat berjalan kembali semestinya karena memang pegawai pemerintahan banyak yang bekerja dari rumah yang tentunya ini tidak efektif.
Presiden jokowi berharap ,kasus virus corona ini cepat tuntas dan tidak ada lagi yang memakan banyak korban kedepannya.Terjadinya wabah covid-19 di China dan kemudian menjadi pandemi ini memberikan pelajaran terhadap kesigapan berbagai Negara.indonesia mempunyai UU kekarantinaan kesehatan dan UU wabah penyakit menular terkait sistem kesiapan dalam menghadapi wabah,baik enemi maupun pandemi.Namun demikian perlu dilakukan revisi terhadap UU wabah penyakit menular karena sudah tidak relevan dengan perkembangan kondisi saat ini.UU wabah penyakit menular juga perlu mengatur penanganan yang selama ini belum diatur UU seperti kesiapsiagaan sebelum terjadinya wabah,pada saat terjadi wabah dan setelah terjadi wabah yang meliputi rehabilitasi,sehingga Indonesia lebih siap dalam menghadapi wabah.
Selain itu perlu adanya peningkatan kesiapsiagaan saat menghadapi kasus ini yang sudah muncul,namun sejauh ini kesiapsiagaan yang dilakukan masyarakat belum sepenuhnya optimal.Agar lebih optimal perlu peningkatan KIE dan kerja sama lintas sektor.DPR perlu mengawasi langkah-langkah kesiapsiagaan dalam menghadapi wabah Covid-19 berdasarkan instrument IHR 2005,UU kekarantinaan kesehatan,dan UU wabah penyakit menular.Selain itu DPR perlu mendorong pemerintah untuk mempercepat revisi UU Wabah penyakit Menular yang telah masuk dalam prolegnas 2020-2024.
*Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Kimia MIPA Untan Pontianak
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now