Kepala BkkbN RI: Generasi Millenial Harus Merencanakan Kualitas Kehidupan Sejak Dini
![]() |
| Kuliah Umum Bersama Kepala BkkbN RI dr Hasto Wardoyo SP OG(k) dengan tema Pentingnya Kesehatan Reproduksi bagi Generasi Millennial di Poltekes Singkawang |
Singkawang (Suara Kalbar) – Adanya era globalisasi menjadi salah satu tantangan yang harus dilakukan oleh generasi saat ini.
Untuk itu bagaimana masyarakat khususnya generasi muda harus memperhatikan kesehatan reproduksi sehingga menjadi salah satu pengaruh akan kehidupan terencana yang berkualitas dikemudian hari.
“Harus menjadi produktif sehingga berguna bagi banyak orang. Sehingga kesehatan reproduksi untuk generasi yang unggul menjadi tugas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BkkbN) di Indonesia dengan tantangan kematian ibu dan bayi yang tinggi,” ungkapnya saat Kuliah Umum Bersama Kepala BkkbN RI dr Hasto Wardoyo SP OG(k) dengan tema Pentingnya Kesehatan Reproduksi bagi Generasi Millennial di Poltekes Singkawang, Senin (17/2/2020).
Beberapa hal seperti terlalu dini menikah terlalu tua melahirkan dan terlambat memutuskan terlambat membawa ke rs salah satu metode yang harus diperhatikan generasi muda saat ini.
“Manusia dilahirkan sebagai pemenang ibarat jutaan ribu sperma yang jadi hanya satu sehingga harus berfikir dari sekarang bahwa harus berfikir selalu baik,” jelasnya.
Menyiapkan generasi unggul sehingga 1000 hari kehidupan harus disiapkan juga pada masa sebelum manusia itu dilahirkan juga diakui Mantan Bupati Kulonprogo itu harus dilakukan sehingga persiapan menikah tidak saja dilakukan dimasa resepsinya saja tetapi juga dipersiapkan jauh sebelum pernikahan.
“Bagaimana kualitas diri termasuk mempersiapkan sperma yang baik itu juga penting dan bukan bagaimana persiapan foto dan makanan saat pernikahan nanti,” ujarnya.
Walikota Singkawang Tja Chui Mie mengatakan penduduk Singkawang sebanyak 3000 orang lebih mengikuti KB meski dengan sedikit kendala ketidaktahuan masyarakat mengenai KB karena Kesehatan dan penyuluh Kesehatan. “Berbagai macam masalah tersebut dikarenakan banyak masyarakat Singkawang yang belum ber-KB,” jelasnya.
Meski demikian ia selaku orang pertama di Singkawang terus berupaya memberikan pemahaman sehingga semakin lama masyarakat paham sehingga banyak yang mengetahui manfaar agar meningkatkan kualitas kehidupan.
“Kota Singkawang sudah dilakukan upaya sadar dan perduli hidup terencana.
Bonus demografi suatu kondusi dimana usia produktif jauh lebih produktif dibanding non produktif,” jelasnya.
Ia menambahkan sebagai bonus demografi akan terjadi jendela peluang angka ketergantungan rasio bekerja dengan kualitas masyarakat.
“Bagaimana masyarakat Singkawang tidak menikah diusia dini paling tidak selesai tamat SMA terus kami sosialisasikan.
Dan menjadi satu kebanggaan kehadiran Kepala BkkbN RI karena ahlinya datang ke Singkawang,” pungkasnya.
Penulis : Dina Wardoyo
Editor : Diko Eno
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





