SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Workshop Dan Lokakarya Inklusif Hak Pendidikan Anak di Bengkayang

Workshop Dan Lokakarya Inklusif Hak Pendidikan Anak di Bengkayang

Workshop dan Lokakarya Inklusif Hak Pendidikan Anak Pada 28 November hingga 2 Desember 2019.[suarakalbar/Nadi]

Bengkayang (Suara Kalbar) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkayang bersama Yayasan Sabatu Pontianak menggelar acara Workshop dan Lokakarya Inklusif Hak Pendidikan Anak Pada 28 November hingga 2 Desember 2019 ini.⁣

Kegiatan di buka oleh Norida,S.Pd Kepala Bidang (Kabid) PAUD dan PNF mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Bengkayang.⁣

Sekretaris Yayasan Sabatu Pontianak Drs.Andreas mengatakan tujuan serta  visi dan misi Yayasan Sabatu adalah supaya masyarakat bisa memahami, mengenal dan bisa bekerjsama dengan Yayasan Sabtu yang saat  ini diperkenalkan melalui Dinas Peendidikan dan Kebudayaan.⁣

Untuk diketahui, Yayasan Sabatu adalah Pusat rehabilitasi khusus untuk anak-anak yang mempunyai kelainan fisik seperti : Celerbral Palsy, celah bibir/ langit-langit, luka bakar, kaki bengkok (CTEV) polio, post kecelakaan, amputasi kaki bawah/atas lutut dan kelumpuhan sebelah.⁣

Kepanjangan Istilah SABATU adalah Saling Membantu, artinya ada pihak yang memberi, pihak lain menerima dibawah naungan cinta kasih.⁣

“Yayasan Pusat Rehabilitasi ‘SABATU’ dimananarti dari Sabatu (Saling Membantu) dalam waktu dekat akan menggelar kegiatan diskusi dan koordinasi tentang Pendidikan Inklusif dan hak pendidikan anak bersama Dinas Pendidikan. dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang,”ucap Andreas.⁣

Pada kegiatan ini, Yayasan Sabatu  menyelenggarakan kegiatan diskusi dan koordinasi Pendidikan Inklusif dan hak pendidikan anak bersama Dinas Dikbud.⁣

Andreas melanjutkan, Pusat Rehabilitasi Sabatu didirikan sejak 1 Juli 1998 lalu beralamat di Jalan Cendana No.110 Pontianak 78117 Telp.0561-731690 email : ppcf.sabtu@gmail.com, dan berdasarkan data pasien, Yayasan Sabatu Per 31 Desember 2018 telah terdaftar 3.329 orang pasien selama periode 1998-2018, sudah dibantu secara efektif sekitar 1.384 anak. Bantuan terdiri dari operasi koreksi, alat bantu, fisioterapi, kursus menjahit dan kerajinan tangan.⁣

“Waktu pelayanan yakni pagi Senin-Sabtu pukul 08.00- 12.00  dan Sore Senin-Sabtu pukul 13.30-16.00. Dan hari Minggu serta hari libur nasional tidak ada pelayanan.⁣

Pusat Rehabilitasi Sabtu memiliki Visi “Melayani Tanpa Membedakan Suku, Agama ,RAS dan Status Sosial Ekonomi” Dengan Misi “Memberikan Pelayanan Kepada Para Penyadang Cacat Fisik dengan Menjadi Perantara dan Pemandu jalan orang cacat fisik dengan instansi atau orang lain, agar kondisi orang cacat dapat ditingkatkan dan ia secara mental dapat menerima dirinya dengan kecacatannya,” jelasnya.⁣

Dia katakana  Penanganan karya ini baik dipusat maupun dilapangan memerlukan biaya cukup tinggi, oleh karena kebanyakan pasien berasal dari keluarga yang ekonominya kurang maka pendapatan untuk menjalankan karya ini masih minimal. maka sangatlah diharapkan dan sangatlah dibutuhkan uluran tangan dari penderma dan penyumbang yang menaruh simpati terhadap karya ini untuk anak anak cacat fisik.⁣

Sebab Manusia lahir dengan keunikannya yang tidak pernah akan sama dengan insan lainnya, termasuk kembar sekalipun. SABATU akan berusaha meningkatkan kondisi fisik, membuat alat bantu untuk yang membutuhkan, memberikan keterampilan sesuai kemampuan serta mempersiapkan pasien sejauh mungkin menuju kemandirian.⁣

“Dan yang paling penting adalah bahwa pasien   secara mental dapat menerima dirinya sebagai orang cacat fisik dengan keterbatasan terkait,” kata Andreas.⁣

“Yayasan Sabtu membantu warga yang berusia 1-20 tahun, sedangkan diatas usia 20 tahun bisa dibantu namun biaya pribadi,” tambahnya.⁣

Di Yayasan Sabatu juga menyediakan berbagai alat bantu salah satunya alat kaki palsu, kursi roda modifikasi dan biasa, bekslaf kaki, dan , memberikan tongkat. Pelayanan Fisioterapi Untu Umum yang dilayani yakni: Ultra Sound Therapy (US-700), Electrical Therapy (Cosmogamma ST-30), Ortho Traksi (TM-300), Diathermi (SW-101) dan SWD Chatanoga, Inframerah UV, Nebulizer dan Melayani Fisioterapi secara manual.⁣

Pada kegiatan koordinasi nantinya, akan hadir 5 orang dari Yayasan Sabtu, yakni: Pimpinan Aris Mawardi dan Pengurus Yayasan Andreas, Keler, Arlon Eden Baru, dan Agustinus Agon,” ucapnya.⁣

Terpisah saat dihubungi Senin (2/12/2019), Kadis Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang Dr Yan menyambut baik kegiatan yang akan dilakukan oleh Yayasan Sabatu dan akan menerima peserta kegiatan Pusat Rehabilitasi Sabatu yang beralamat  di Jalan Cendana No 110 Kota Pontianak.⁣

“Kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Sabtu perlu didukung oleh semua pihak dalam rangka pelayanan publik terutama untuk membantui orang orang yang memiliki keterbatasan fisik,” tuturnya.⁣

Sementara itu Norida Kabid Paud dan PNF mengatakan terkait komitmen dan payung hukum dari Pemerintah pusat dan daerah terkait penyelenggaraan pendidikan inklusif  di kabupaten Bengkayang.⁣

“Untuk kabupaten Bengkayang terkait Pendidikan Inklusif sudah mulai dideklarasikan sejak tahun 2013 lalu dan pelaksanaannya diperkuat dengan Peraturan Bupati Bengkayang (Perbup) Nomor 26 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif,” Ucap Norida.⁣

Arlan dari Yayasan Sabatu berharap semoga semakin banyak sekolah yang direkomondasi untuk sekolah inklusi seperti di SDN 05 Jerenang Kecamatan Lembah Bawang, SDN 18 Kampung Baru Kecamatan Monterado, dimana sekarang  kedua SDN ini dalam pembinaan yayasan sabatu terkait anak difabel fisik.⁣

“Acara kemudian ditutup dengan dilakukan tanya jawab, antara pihak Yayasan Sabatu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Peserta Workshop dan Lokakarya,” tutupnya.⁣

Penulis : Nadi⁣
Editor: Redaksi⁣

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan