Istana Kusuma Negara Sekadau Gelar Adat Batas Negeri

Arak-arakan Raja Kusuma Negara

Sekadau (Suara Kalbar) – Istana Kusuma Negara Sekadau menggelar Adat Batas Negeri, Sabtu (14/12/2019). Acara ini diisi berbagai prosesi adat dan budaya sebagai bagian dari upaya untuk melestarikannya. Rangkaian acara ini akan dilaksanakan mulai tanggal 14-20 Desember 2019.

Acara dimulai tadi pagi dengan rangkaian mulai dari arak-arakan Raja, manik beladau, nerojun aik, nyamut tamu, makan betalam atau saprahan dan lain sebagainya.

Raja Kusuma Negara Sekadau, Pangeran Agung Gusti Muhammad Effendi Sri Negara II mengatakan kegiatan Adat Batas Negeri merupakan tradisi telah dilakukan dari zaman dahulu yang berarti membuang seluruh penyakit dan bala’ serta hal-hal yang bisa mengganggu lainnya.

“Dulu kegiatan ini adalah adat batas kampung, dan sekarang kembali kita peringati agar tidak punah,” ucap Raja.

Raja Pangeran Agung Gusti Muhammad Effendi Sri Negara II menambahkan bahwa kegiatan seperti ini harus terus dilaksanakan bahkan bisa menjadi event tahunan agar budaya yang telah diwarisi oleh para orangtua sejak zaman dahulu terus bisa dilestarikan.

“Saya berharap dukungan dari semua pihak terutama Pemerintah Daerah selalu menjadi Patwal bagi keberlangsungan budaya, termasuk budaya Adat Batas Negeri Kusuma Negara ini,” ucapnya.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Sekadau, Zakaria mengatakan Pemerintah Daerah sangat mengapresiasi kegiatan Adat Batas Negeri Kusuma Negara. Ini juga merupakan aset yang perlu dikembangkan dalam rangka peningkatan untuk menarik objek wisata yang ada di Sekadau.

“Pemda Sekadau sangat menyambut baik kegiatan ini, semoga kedepan kita bisa bersinergi dalam rangka membangun peradaban budaya yang ada di daerah,” kata Zakaria.

Diketahui, rangkaian kegiatan Adat Batas Negeri diisi berbagai perlombaan diantaranya Lomba Sampan Bidar, Pengajian Akbar bersama Habib Abdullah Bin Ridho Bin Yahya dalam rangka Haul Raja, lomba belangkah, bersyair, hadrah dan sebagainya.

Penulis : Tambong Sudiyono

Editor:Kundori