Libatkan Masyarakat dalam KIAT Guru

Pelatihan PRB

Ketapang (Suara Kalbar) – Program KIAT Guru Tahap Perluasan KIAT Guru akan melibatkan masyarakat di desa.

Hal itu disampaikan oleh Herry Iskandar, S.IP, Sekretaris Bappeda Ketapang, saat membuka Pelatihan Pertemuan Rutin Bulanan (PRB) di Aula Bappeda Ketapang, Rabu (27/11/2019).

Pelibatan masyarakat ini, kata Herry, adalah salah satu upaya untuk mengatasi masalah pendidikan di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Tantangan di daerah 3T itu antara lain supervisi guru yang terkendala keterbatasan sumber daya dan tantangan geografis.

Frekuensi kunjungan pengawas ke sekolah berhubungan dengan tingkat kemangkiran guru, dimana semakin jarang pengawas datang, semakin tinggi tingkat kemangkiran guru. Padahal pemerintah sebetulnya sudah memberikan Tunjangan Khusus Guru TKG) untuk guru-guru di sekolah-sekolah di daerah 3T.

“Namun tingkat kemangkiran guru penerima TKG ternyata lebih tinggi dibanding guru yang tidak menerima TKG,” ujar Herry.

Lebih lanjut Herry menuturkan, Program KIAT Guru dirancang untuk mencari pendekatan dan mekanisme yang paling efektif dan berdampak kepada hasil belajar murid sehingga dapat direkomendasikan menjadi kebijakan nasional mengenai pengaitan tunjangan dengan kinerja untuk guru di daerah 3T maupun daerah perkotaan.

Dikatakan Herry, Program KIAT Guru ini dilaksanakan secara multi tahun. Tahap Pra-Rintisan tahun 2014 untuk mengujicoba mekanisme dan instrument. Tahap Rintisan tahun 2016-2018 yang mengaitkan TKG dengan kehadiran atau kualitas layanan guru yang dinilai oleh masyarakat. Tahap Pemantapan dan Perluasan tahun 2019 – 20120 yang mengaitkan TKG dengan kehadiran dan gotong-royong pemangku kepentingan. Tahap Pemantapan dan Perluasan ini  untuk meningkatkan hasil belajar murid dan mengujicoba pelaksanaan program secara mandiri oleh pemerintah daerah.

“Dalam rangka pelaksanaan pemantapan dan perluasan Program KIAT Guru, maka diperlukan pelatihan bagi pemangku kepentingan di desa, seperti Kepala Desa, Kepala Sekolah dan Komite Sekolah. Ini dimaksudkan agar kegiatan KIAT Guru dapat dapat dilaksanakan secara mandiri dan berkesinambungan di tingkat desa atau sekolah,” kata Herry.

“Semoga seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan pelatihan Janji Bersama, Pertemuan Rutin Bulanan dan Evaluasi KIAT Guru secara sungguh-sungguh,” harap Herry.

Drs. H. Jahilin, M.Pd., Kepala Dinas Pendidikan Ketapang menambahkan, pelibatan masyarakat dalam Program KIAT Guru akan diwujudnyatakan dengan mengedepankan Kader Desa dan Kelompok Pengguna Layanan (KPL).

Karena itu, kata Jahilin, pada Pelatihan  PRB, Kader Desa dan KPL akan dilatih supaya bisa menjadi motor penggerak Program KIAT Guru di desa masing-masing. Jahilin pun berharap agar pada pelaksanaan PRB di desa masing-masing nanti Kader dan KPL bisa memverifikasi kehadiran guru secara objektif.

 “Kader dan KPL diminta supaya  bisa memimpin Pertemuan Rutin Bulanan dan menilai kehadiran dan kinerja guru secara objektif,“ tandas Jahilin.

Dalam rangka memperlancar kegiatan operasasional Program KIAT Guru Tahap Perluasan itu, Romanus Romawi, SE, M.AP, Kabid Pemdes, Dinas PMPD Ketapang berharap agar semua desa penerima KIAT Guru mengalokasikan anggaran dalam APBDes Tahun 2020.

“Pada bulan Desember 2019, semua Desa peserta program KIAT Guru harus sudah mengalokasikan KIAT Guru dalam APBDesa tahun anggaran  2020,” ujar Romawi.

Romawi juga berharap agar penggunaan dana desa untuk operasional kegiatan KIAT Guru itu dikelola secara baik. “Yang penting pengelolaan dana desa untuk operasional KIAT Guru ini dilakukan secara akuntabel dan transparans,” pesan Romawi.

Pelatihan PRB yang berlangsung 27-28 November ini dihadiri oleh 24 Desa dan Sekolah penerima Program KIAT Guru Tahap Perluasan di Kabupaten Ketapang. Setiap desa diwakili oleh Kepala Desa, Kepala Sekolah, 3 Kader Desa/KPL.

Pelatihan PRB Tingkat Kabupaten Ketapang ini diselenggarakan oleh Bappeda Ketapang dan difasilitasi oleh Tim KIAT Guru Ketapang dan Pengawas Sekolah penerima Program KIAT Guru.

Penulis: Thomas Tion Sution

Editor: Kundori