Silaturahmi ke Pangdam XII Tanjungpura, PLN Pererat Hubungan dengan TNI
Kunjungan General Manager PLN UIP Kalbagbar, Rachmad Lubis beserta rombongan dan diterima langsung oleh Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen Muhammad Nur Rahmad beserta jajaran |
Pontianak (Suara Kalbar) – PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (PLN UIP Kalbagbar) kunjungi Kodam XII/Tanjungpura (14/10/2019).
Kunjungan General Manager PLN UIP Kalbagbar, Rachmad Lubis beserta rombongan ini diterima langsung oleh Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen Muhammad Nur Rahmad beserta jajarannya.
Selain mengucapkan selamat atas pelantikan Nur Rahmad sebagai Pangdam XII/Tanjungpura pada 16 September lalu, Lubis juga mengungkapkan pentingnya menjalin hubungan baik antara PLN dan TNI, karena pelayanan dan pengabdian untuk masyarakat menjadi salah satu hal utama yang sama-sama dijunjung oleh masing-masing instansi.
Secara korporasi, PLN dan TNI telah menandatangai nota kesepahaman bersama (10/09) tentang pengamanan dan pemeliharaan keandalan sistem ketenagalistrikan yang merupakan salah satu langkah strategis PLN dalam menjaga operasional perusahaan dari berbagai sisi, terutama pembangkitan, transmisi, dan distribusi untuk menghindari masalah-masalah sosial maupun teknis yang beresiko terhadap pelayanan penyediaan kelistrikan.
Dalam pertemuan itu, salah satu prioritas pembangunan proyek ketenagalistrikan di bagian selatan Kalimantan Barat yaitu Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Ketapang-Kendawangan menjadi topik utama dalam perbincangan. SUTT yang melintasi 14 desa, 3 Kecamatan, 1 Kabupaten ini nantinya akan terhubung dengan jaringan transmisi yang berada di Provinsi Kalimantan Tengah.
Lubis mengungkapkan bahwa dukungan TNI dalam pembangunan proyek yang membentang sepanjang kurang lebih 60 km ini sangat diperlukan untuk menjamin percepatan pembangunan, terlebih dengan adanya dua koridor transmisi yang melewati lahan milik TNI di Desa Sungai Besar, Kecamatan Matan Hilir Selatan.
“Pada intinya kami mendukung proyek strategis nasional ini dan mengizinkan pelaksanaan pekerjaan di lapangan paralel dengan penyelesaian berkas administrasi sesuai perundang-undangan yang berlaku,” ungkap Nur Rahmad.
Proses konstruksi SUTT 150 kV Ketapang-Kendawangan telah mencapai kurang lebih 75%. Selain untuk menjamin keandalan penyaluran listrik untuk masyarakat, SUTT ini juga diharapkan dapat hadir sebagai salah satu saluran cadangan dalam menyuplai listrik bagi calon ibu kota baru di Kalimantan Timur melalui sistem interkoneksi.
Penulis : Tim Liputan
Editor : Dina Wardoyo