Bermasalah, Pengerjaan Jembatan Sungai Kapar Dihentikan Dinas PUPR Sekadau
![]() |
Pengerjaan Jembatan Kapar Desa Sungai Ringin sengaja dihentikan karena terdapat masalah antara lain tiang pasak bumi yang tidak sesuai. [Suarakalbar/Redaksi] |
Sekadau (Suara Kalbar) – Pengerjaan Jembatan Sungai Kapar di Desa Sungai Ringin, tepatnya di Pasar Flamboyan Sekadau terhenti. Sejumlah pihak, termasuk anggota legislatif, turut mempertanyakan penyelesaian jembatan senilai Rp1,6 milyar tersebut.
![]() |
Kondisi pembangunan jembatan yang mandek |
Paulus Subarno, anggota DPRD Sekadau dari Fraksi Partai Hanura mengatakan jembatan tersebut merupakan urat nadi perekonomian masyarakat mengingat posisinya yang berada di tengah pasar. Terhentinya pekerjaan itu dikhawatirkan dapat mengganggu aktivitas warga. Dia berharap pihak terkait segera menyelesaikan pembangunan jembatan tersebut.
“Proyek ini sempat akan kita bahas bersama dinas terkait, namun sebelum itu mohon kepada yang bersangkutan terutama kontraktornya agar segera melanjutkan pekerjaan. Kasihan warga di situ,” ujarnya Jumat (25/10/2019) sore.
Dirinya kerap mendengar aduan dari masyarakat mengenai mandegnya pembangunan jembatan tersebut. Aduan tersebut dinilai wajar karena dalam beberapa waktu belakangan tidak ada aktivitas penyelesaian pekerjaan tersebut.
Dari plang proyek yang terpasang di lokasi pengerjaan, diketahui nilai kontrak pembangunan jembatan tersebut mencapai Rp1.651.943.000 yang bersumber dari dana alokasi umum APBD Sekadau tahun 2019 dan pelaksananya adalah CV. Zarven Sejahtera dengan waktu pengerjaan selama 112 hari.
Terkonfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DUPR) Kabupaten Sekadau, Akhmad Suryadi mengatakan pembangunan jembatan tersebut untuk sementara dihentikan karena tiang pasak bumi yang didatangkan oleh pelaksana tidak sesuai dan hanya sebanyak 38 batang saja.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan kita di lapangan, ditemukan hanya segitu tentu tidak memenuhi syarat dan kita sudah minta kepada pihak pelaksana untuk mengusahakan tiang pasak bumi yang baru sebagai pengganti,” ungkap dia.
Selain itu, berdasarkan laporan staf teknis Laboratorium Dinas PUPR Kabupaten Sekadau ditemukan sebagian besar tiang pasak bumi banyak yang retak sehingga saat ini sedang menunggu pihak pelaksana menggantinya.
“Nanti kalau sudah sesuai maka pengerjaan jembatan akan dilanjutkan dan hari Sabtu (26/10/2019) Dinas PUPR Sekadau dan Konsultan Supervisi akan ke Pontianak untuk verifikasi material yang sudah masuk,” jelasnya.
Penulis : Tambong Sudiyono
Editor: Hadi Lelono
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now