Menanamkan Semangat Sumpah Pemuda di Karang Taruna Komite Pemuda Rantau Panjang

OLEH: NASRUL SYAFI’I

TANGGAL 28 Oktober 1928 menjadi sejarah peradaban bagi Negara Indonesia. Sebuah masa dimana para pemuda-pemuda Indonesia mengikrarkan diri dalam bait sumpah untuk kecermerlangan Negara Indonesia kedepanya yang kini dikenal dengan “Sumpah Pemuda”. Salah satu aktor sumpah pemuda yaitu Founding Father kita, Soekarno dan Muhammad Hatta.

Sebelumnya organisasi Jong Indonesia pada tahun 1926 sudah pernah melakukan tindakan untuk mempersatukan Pemuda-pemuda indonesia dari diberbagai macam organisasi namun masih belum menemukan titik terang.

Hingga pada Tahun 1928 organisasi Penghimpunan Pemuda Pemuda Indonesia (PPPI), berhasil mengumpulkan kader-kader diberbagai macam organisasi, Suku, dan Pulau. Hingga meletuslah sumpah pemuda dimana pada saat itu pertama kali lagu kebangsaan di kumandangkan hasil buah karya putra bangsa W.R. Soepratman. dan hingga kini di jadikan lagu kebangsaan Indonesia. Dengan pondasi awal Satu Nusa satu bangsa dan satu bahasa.

Tentu hal ini tidak mudah dilakukan, butuh perjuangan yang betul-betul murni datangnya dari hati nurani yang jauh dari egoisme pribadi atau salah satu organisasi, dan juga butuh waktu yang sangat panjang. Namun hal itu terbukti bahwa pemuda-pemuda saat itu mampu untuk mematahkan segala bentuk kecongkakan yang ada dalam dirinya dan bersatu untuk Negara Indonesia.

Lahirnya Sumpah pemuda berawal dari kesadaran pemuda-pemuda diberbagai nusantara sehingga mereka membentuk organisasi yang sifatnya kedaerahan. Tentu apabila kesadaran tidak terjadi di berbagai macam pemuda di Indonesia, Sumpah Pemuda mungkin tidak akan pernah ada. Karena dengan adanya mereka sumpah pemuda hadir menjadi penyemangat untuk kemerdekaan Indonesia.

Anggap saja seperti organisasi kedaerahan seperti Karang Taruna Komite Pemuda Desa Rantau Panjang (KPDRP) yang ada di Desa Rantau Panjang Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak. Organisasi ini tampil sebagai representasi semangat pemuda untuk kemajuan di Desa-Nya. Mereka duduk bersama, tidak mengenal dari mana mereka, suku apa mereka, latar belakang pendidiknya apa dan lain-lain. Tapi mereka hanya mengenal.Kami ingin mengabdi kepada Desa dan untuk memajukan Desa.

Organisasi ini sudah berumur 3 Tahun lamanya dan tidak lama lagi pada bulan November nanti akan menggelar Hari Lahirnya yang ke-4. Tentunya permasalahan baik di skala internal maupun dari eksternal sudah perna di alami, tapi mereka masih kokoh dengan pendiriannya sejak awal, sesuai dengan AD/ART-nya yaitu “Mengawal dan Membantu Desa”.

Dalam pertemuanya penulis dengan Ketua Umum KPDRP Saudara Samsul Hadi dia berharap kepada seluruh pemuda-pemuda Indonesia dan khususnya pemuda Desa Rantau Panjang untuk mengkaji dan mendalami apa arti dari sumpah pemuda itu sendiri, agar benar-benar terwujud satu kesatuan yang kokoh, tentunya masih ada dalam bingkai ke-bhenikaan.

*Penulis adalah Ketua Karang Taruna Komite Pemuda Desa Rantau Panjang (KPDRP) Kec. Sebangki Kab. Landak