SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Wajah Baru Jakarta, Harapan Baru, Semangat Baru hingga Hidup Baru di Ibukota

Wajah Baru Jakarta, Harapan Baru, Semangat Baru hingga Hidup Baru di Ibukota

Tim Jakarta Travel Fair di Pontianak

Ibukota Jakarta masih menjadi salah satu
kawasan di Indonesia yang menjadi sasaran seluruh lapisan masyarakat untuk
terus berkunjung dan melakukan kegiatan bisnis, meneruskan pendidikan hingga
melakukan wisata kebeberapa tempat oleh wisatawan dalam negeri maupun
mancanegara.

Salah satu yang
telah dilakukan pemerintah DKI Jakarta mengupayakan datangnya wisatawan ke
Ibukota Negara Indonesia terutama agar mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
yang meningkat setiap tahunnya adalah dengan memperbaiki infrastruktur yang menunjang
wisatawan untuk datang dan berkunjung ke Jakarta.

Beberapa
program seperti Jakarnaval,  Festival Wisata Bahari dan Festival of Light adalah
beberapa dari ratusan kegiatan yang telah dilakukan sehingga banyak wisatawan
yang datang ke Jakarta tidak hanya untuk berbisnis tetapi juga meluangkan waktu
untuk berwisata di beberapa tempat yang telah terjadual.

Kepala Sub Bagian Keuangan Perjalanan
Dinas Setda DKI Jakarta, Edradjaja mengatakan setiap tahun, Pemprov Jakarta
selalu menggelar Jakarta Travel Fair yang dilakukan diseluruh Provinsi yang ada
di Indonesia menjadi bagian rangkaian kegiatan menarik wisatawan lokal dan
asing untuk dapat berkunjung ke Jakarta setiap harinya.

“Seperti yang telah kami lakukan di
Provinsi Kalbar ini dengan menggelar pameran kemudian beberapa pihak terlibat
seperti hotel kemudian maskapai penerbangan yang memberikan banyak keringanan
dan kemudahan bagi seluruh masyarakat khususnya mereka yang ada di Kalbar untuk
datang ke Jakarta,” ungkapnya kepada suarakalbar.co.id saat Konpers Jakarta
Travel Fair di Golden Tulip di Pontianak belum lama ini.

Memajukan kepariwisataan dengan
memudahkan masyarakat melalui akses perjalanan udara dibarengi dengan jumlah
penerbangan maskapai penerbangan saat ini, dijelaskannya akan menarik
masyarakat untuk hadir dan datang ke Jakarta terutama dengan promosi dari
beberapa maskapai hingga akhir Tahun 2019.

“Pontianak sudah empat kali dipilih
oleh DKI Jakarta untuk melangsungkan kegiatan JTF ini. Pontianak memiliki
potensi yang yang mendukung adanya JTF,” urainya.

Dukungan
terhadap program yang diterapkan oleh Pemprov DKI Jakarta diutarakan pula oleh
Kepala Dinas Pariwisata Pemprov Kalbar, Natalia Karyawati.

Menurutnya Pemprov
Kalbar sangat mendukung upaya Pemprov DKI mempromosikan seluruh kawasan wisata
yang ada kepada masyarakat Kalbar sehingga sebaliknya kegiatan yang sama juga
dapat dilakukan oleh Pemprov Kalbar kepada masyarakat Jakarta.

“Harapan kita
tentu dengan adanya Jakarta Travel Fair ini potensi yang ada di Kalbar juga
akan mendapatkan dampak yang positif sehingga kedua pihak mendapatkan
keuntungan yang sama,” jelasnya.

Upaya mempromosikan
wisata dikawasan DKI Jakarta diapresiasi oleh anggota DPRD Kota Pontianak,
Yandi Chow.

Diakuinya meski telah menjadi sebuah kota Metropolitan lantas tak
membuat Pemprov DKI berleha-leha tak melakukan inovasi apapun.

“Terbukti
inovasi terus dilakukan dan mampu mempromosikan wisata yang ada di Jakarta
keseluruh Provinsi di Indonesia, hal ini yang harus dilakukan oleh Pemprov
Kalbar terutama di Kota Pontianak. Banyak hal yang dapat menarik wisatawan
terutama dibidang kuliner Pontianak juga tak kalah dengan Jakarta, sayangnya
hal ini yang belum dimanfaatkan oleh Pemkot Pontianak,” tutur legislator  Kota Pontianak itu.

Yandi kembali
menjelaskan jika promosi yang dilakukan menjadi salah satu sisi lain selain
macet, banjir dan beberapa hal negatif lainnya yang bisa ditawarkan sehingga
masyarakat mengetahui ada banyak hal yang didapat oleh seluruh masyarakat
terutama jika mereka ingin berwisata ke Jakarta.

“Jadi ada sisi
lain dari Jakarta yang dipromosikan sehingga masyarakat akan terus berkunjung
kesana,” tambahnya.

Membatik, salah satu pameran di Kota Pontianak

yang digelar Jakarta Travel Fair di Pontianak

Beberapa
masyarakat yang notabene telah belasan bahkan puluhan tahun hidup di Kota
Metropolitan mengakui jika semakin tahun Jakarta terus melakukan perbaikan
meski banyak pula yang mengakui jika beberapa hal telah baik dan yang lainnya masih
harus terus dilakukan perubahan.

Meski sebagian
ada yang “enggan” berkunjung ke Jakarta karena tak terbiasa dengan macet,
tetapi bagi sebagian masyarakat, suasana macet menjadi salah satu rutinitas
yang harus dan mau tak mau mereka lakukan. Demikian pula yang dirasakan
masyarakat Kalimantan Barat.

Bagi sebagian, mengunjungi Jakarta adalah hal
ataupun impian karena akan ada banyak tempat dan kawasan yang ingin dikunjungi
baik itu secara pribadi maupun bersama keluarga. Dan ternyata, tak sedikit yang
hijrah dan pindah ke Ibukota untuk bekerja sehingga menjadi kota kedua setelah
Kota Pontianak, kota asal bagi beberapa masyarakat yang ada di Kalbar.

Lindayani
mengakui Jakarta memperlihatkan progress luar biasa meski PKL kembali ramai di
seputaran Kota tua, begitu juga dengan Tanah abang yang menurutnya kembali
menjadi horror, namun dikawasan lainnya terdapat perbaikan pembangunan yang
dirasakan oleh masyarakat Kota Jakarta.

“Syukurlah
Kalijodo yang dulu setelah sempat bersinar lalu meredup karena tak terurus,
mulai dibenahin lagi walaupun beda dgn awal-awal.  Saya pribadi memimpikan punya rumah di daerah
tenang yang hawanya masih enak,” tuturnya.  


Ia meyakini
jika Jakarta saat ini selain cocok untuk mereka yang memiliki usaha, namun juga
pas dengan kegiatan lain terutama terkait bidang pendidikan termasuk wisata
yang jauh lebih baik dibanding sebelumnya.

“Wisata di Jakarta
kalau buat orang daerah biasa belanja di mangga dua dan tanah abang, lalu ke
ancol dan monas. Kalau buat orang sini, wisatanya ya ngafe kongkow-kongkow di
resto cantik lalu foto-foto upload di medsos,” katanya lagi.

Seperti MRT dan
LRT yang sudah ada, diakui wanita asal Pontianak yang telah 30 tahun di Jakarta
itu menjelaskan jika saat ini masih harus dilengkapi terutama kawasan yang
disinggahi kedua alat transportasi modern itu.

“Kalo MRT
memang sudah beroperasi tapi entah juga apakah membantu mengurai kemacetan apa
tidak karena saya lihat, orang-orang yang biasa bermobil,  pake MRT hanya buat piknik. Hanya karena
pengen ngerasain gimana rasanya naik MRT. Bukan dijadikan transportasi rutin mungkin
juga karena rutenya belum lengkap. Emanglah butuh proses dengan sedikit
penekanan dari pemerintah agar masyarakat bisa beralih ke transportasi massal yang
sudah dibangun mahal-mahal,” paparnya.

Iapun memberikan
harapannya kepada Pemprov DKI Jakarta misalnya dengan menaikkan pajak mobil dan
mengeluarkan aturan agar harus punya garasi sebelum memiliki mobil meski
sebelumnya sudah pernah diwacanakan agar memberikan rasa aman kepada seluruh
masyarakat Jakarta.

“Percayalah
Jakarta baru bisa beneran rapi di tangan pemimpin yang berjiwa leadership yang
tau menempatkan the right man on the right place karena syarat itu sebenarnya
bukan buat Jakarta saja, tapi kota-kota lain juga,” katanya.

Salah satu
warga Kota Pontianak yang hijrah ke Ibukota semenjak dua tahun, Kurniati
mengaku jika Jakarta menjadi salah satu kawasan tempat ia mencari nafkah
setelah lahir besar dan sempat bekerja di Kota Pontianak dan memutuskan pindah
ke Ibukota.

“Saya adalah bagian
dari ribuan warga Pontianak mungkin yang pindah ke Jakarta karena mendapatkan
pekerjaan di Jakarta dan memang menjadi tuntutan untuk saya berkarir di
Jakarta,” jelasnya.

Terkait
fasilitas seperti MRT dan LRT yang  ada
di Jakarta, ditambahkan wanita penyuka kopi itu bahwa kedua fasilitas menjadi
sebuah tuntutan jaman yang menambah tagar wajah baru Jakarta sebagai salah satu
kendaraan modern yang memudahkan masyarakat Jakarta dalam beraktifitas.

“Mengakses
lebih banyak orang untuk kebebarapa kawasan meski masih banyak kekurangan
karena belum bersinergi kebeberapa kawasan yang akan dituju. Meski demikian
bagi yang akan beriwisata ke Jakarta akan lebih dimudahkan dan murah termasuk
adanya busway dan beberapa fasilitas lain,” terangnya.

Ibu rumah tangga
warga asli Pontianak, Amira mengaku jika Jakarta adalah salah satu kawasan
liburan ia bersama keluarga yang dipilih setiap waktunya.

Karena ia
berkeyakinan, Jakarta menawarkan segudang hal yang didapat oleh keluarga
termasuk keluarga besar sebagai titik kumpul dari provinsi lain yang ada di
seluruh nusantara.

“Saudara saya
banyak dari kawasan lain, sehingga Jakarta itu tempat kumpul kami selain juga
jika beberapa momen seperti adanya Jakarta Travel Fair ini kami mendapatkan
kamar murah dan maskapai penerbangan yang juga harga lumayan dibanding maskapai
lainnya. Kemarin ke pameran Jakarta Travel Fair dan banyak sekali promo untuk ke Jakarta termasuk harga pesawat, sangat terbantu jadi semangat ingin ke Jakarta lagi,” pungkasnya.

Penulis : Dina Wardoyo

Editor   : Kundori

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan