Penyeludupan Rokok asal Malaysia Marak, Pamtas Perketat Pengawasan

Satgas Pamtas pengawasi rokok asal Malaysia

Entikong (Suara Kalbar)- Ketatnya pengawasan diperbatasan RI-Malaysia khususnya di pos lintas batas negara (PLBN) Entikong. Membuat pelaku penyeludupan memilih rute baru untuk meloloskan barang ilegal dari Jiran (Malaysia).

Jalur tidak resmi dijaga ketat pamtas RI-Malaysia,dengan menhekar patroli gabungan menyebabkan pelaku penyelundupan memilih rute menggunakan jalan usaha tani di perbatasan.

Penyelundupan di jalan tersebut dibongkar Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns saat patroli malam di tepian Sungai Sekayam wilayah Dusun Peripin, Desa Semanget, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau.

Yonif Mekanis 643/Wns mengamankan lebih kurang 60 ribu batang rokok ilegal berbagai merk yang dikemas dalam empat kardus dan dua karung. Pelaku melarikan diri dan meninggalkan barang bawaannya di tepi sungai saat TNI datang. Diduga puluhan ribu batang rokok ilegal tersebut berasal dari Malaysia.

“Pelaku lewat dari Jalan Inspeksi Patroli Perbatasan (JIPP), kemudian menyeberangi Sungai Sekayam yang terhubung ke jalan usaha tani. Jalur tersebut adalah jalur tikus lama yang digunakan lagi,” ujar Komandan Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns, Mayor Inf. Dwi Agung Prihanto, Kamis  (8/8/2019).

Ia mengatakan, pelaku memanfaatkan surutnya air sungai ketika kemarau untuk membawa barang selundupannya.

“Kalau musim hujan jalur itu sulit dilewati karena arusnya deras. Kalau kemarau airnya surut, bisa diarungi jalan kaki,” kata dia.

Komandan Satgas Pamtas Yonif 643/Wns, Mayor Inf. Dwi Agung Prihanto mengungkapkan dibeberapa  titik jalur JIPP putus dan tidak bisa dilalui dengan kendaraan patroli. Diduga jalan itu sengaja dirusak,agar pasukan pengaman perbatasan tidak melakukan patroli dijalan itu.

“Saya sudah cek kondisinya, ada tiga titik yang putus di JIPP itu,” jelasnya.

Meskipun jalan tersebut banyak yang putus dimana kuat dugaan dirusak, patroli tetap dilakukan untuk mencegah penyeludupan barang ilegal dan berbahaya lainya.

Penulis: A Alfian

Editor: Kundori