SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News 17.500 Masker Dibagikan kepada Masyarakat Sekadau

17.500 Masker Dibagikan kepada Masyarakat Sekadau

Pembagian masker untuk pengendara di kota Sekadau

Sekadau (Suara Kalbar) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau sebanyak 17.500 lembar masker kepada masyarakat terutama pelajar. Sasaran pembagian masker tersebut dilakukan ke sekolah-sekolah mulai tingkat TK, SD, SMP hingga SMA yang berada dalam kota Sekadau serta pengguna jalan dan dibantu oleh jajaran Polsek Sekadau Hilir.

“Kenapa siswa? Karena mereka turunnya pagi pulangnya siang. Sedangkan kadar udara yang jelek terjadi pukul 05.00 wib-10.00 wib,” ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Sekadau, Eddy Prasetyo diselah-sela pembagian masker, Selasa (13/8).

Setelah membagikan masker kepada pelajar, BPBD membagikan masker kepada masyarakat umum yang berada di Bundaran Tugu PKK. Eddy mengatakan, masyarakat lain termasuk di kecamatan dapat dibagikan dengan menyampaikan permohonan kepada BPBD Sekadau.

“Masker yang tersisa saat ini 25.000 lembar. Kalau ada permintaan akan kami bagikan,” ucapnya.

Mengenai hotspot per Januari hingga 12 Agustus tercatat 95 hotspot di Kabupaten Sekadau. Dari jumlah tersebut, hotspot terbanyak di Kecamatan Nanga Taman dan Nanga Mahap.

“Cuma ini tingkat kepercayaannya dari nol sampai 100 persen. Nanti dipilah lagi, yang dikgawatirkam titik api di kawasan HPL,” kata Eddy.

Kawasan HPL adalah areal penggunaan lain. Areal penggunaan lain bisa milik masyarakat ada juga milik perusahaan.

Ia mengimbau agar masyarakat agar tidak membakar lahan karena kualitas udara saat ini kurang baik. Eddy meminta perusahaan tidak diam. Perusahaan diminta untuk membantu penanganan titik api.

“Berdasarkan instruksi Gubernur Kalbar ada sanksi bagi perusahaan yang membuka lahan dengan cara membakar,” ungkapnya.

Berdasarkan pemetaan dari Kementerian Lingkungan Hidup asa dua titik ali yang terjadi dilingkungan perusahaan pada 4 Agustus lalu. BPBD yang melakukan pengecekan langsung menggunakan navigasi menemukan titik api tersebut berasa di lingkungan perusahaan.

“Namun, itu milik masyarakat. Bukan kebun sawit. Jadi, lahannya berada di tengah-tengah kebun sawit. Warga buka ladang dibakar untuk persiapan menanam padi,” pungkasnya.

Penulis : Dina M

Editor: Kundori

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan