Petani Salak di Sekadau Masih Pasarkan secara Konvensional
![]() |
Susiani, SP saat dikebun salak hasil budidayanya (Foto:Suarakalbar.co.id) |
Sekadau (Suara Kalbar) – Pemasaran hasil produksi budidaya buah salak di Kabupaten Sekadau masih dilakukan secara konvensional. Hal itulah yang dilakukan petani salak di Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau.
Petani salak,Susiani, SP menuturkan, kendala yang dihadapinya adalah mengenai pemasaran.
“Selama pemasaran salak hasil panen dari kebun masih saya lakukan secara konvensional,misalnya bila ada yang memesan,”tutur Susiani, Jumat (26/7/2019).
Susiani mengatakan,mengingat kebun yang ada tersebut tidak terlalu luas. Sehingga, ia mengaku kesulitan untuk memasok secara terus menerus.
“Hasil produksi salak masih dipasarkan secara lokal.Salak yang ditanam tak jauh dari rumahnya itu dalam satu bulan bisa mencapai 20-an kilogram.Meski tidak dilakukan dalam sekali panen,”ungkapnya.
Budidaya salak sendiri memerlukan waktu 2-3 tahun untuk berbuah. Susiani mengatakan,hal itu juga tergantung dengan perawatan yang dilakukan.
“Kedepan akan diperluas kembali tanaman salak sehingga bisa menghasilkan produksi yang lebih banyak,”katanya.
Penulis: Tim Liputan Suara Kalbar
Editor: Kundori
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now