Semangat Madrodi si Anak Keterbelakangan Mental
![]() |
| Madrodi |
Pontianak (Suara Kalbar) – Di usia 21 tahun, sudah seharusnya seorang anak sudah memasuki tahap dewasa dan sudah seharusnya mereka berada di bangku perkuliahan.
Tapi berbeda dengan Madrodi, pria berusia 21 tahun ini justru masih duduk di bangku kelas 3 SD. Ia bersekolah di MIS Tarbiyatussibyan yang terletak di Desa Parit Wak’ Gattak, Kota baru Ujung.
Ketika ditemui di rumahnya terlihat ia berjalan menggunakan baju koko, sarung, peci, lengkap dengan tasbih yang terkalung di lehernya. Dia hanya tersenyum saat melihat saya yang berada di depan rumahnya. Ketika melihat penampilannya mungjin orang-orang akan mengira bahwa ia adalah pria normal lainnya.
Namun ketika berkomunikasi dengannya kita akan tahu bahwa sebenernya ia mempunyai keterbelakangan mental, bahkan saat diajak berbicara ia hanya mengerti beberapa kata saja.
“Dia kalau diajak ngomong kadang ngerti kadang tidak, tapi satu yang saya salut dari dia, yaitu dia rajin shalat dan mengaji, ya walaupun baru belajar,” ujar Ita, tetangga Madrodi,Sabtu (15/9).
Meski Madrodi memiliki keterbelakangan mental tidak mematahkan semangatnya untuk terus belajar mengaji.
Ia memiliki kemauan yang tinggi, bahkan sebelum adzan berkumandang pun dia sudah melanngkahkan kaki untuk pergi ke masjid, dia juga terlihat akrab dengan teman-temannya, walau teman nya hanya anak anak kecil.
Madrodi mempunyai kemauan belajar yang tinggi.
“Saat di sekolah dia nurut apa yang dikatakan guru, perilakunya baik, namun dia tidak bisa membaca dan menulis,” tutur Resti mahasiswa yang sempat mengajar Madrodi.
Keterbelakangan mental itu tidak membuat Madrodi untuk berhenti belajar, dan ia tetap mempunyai kemauan untuk normal seperti anak anak sebayanya.
Penulis: Legyana Ramadhani (Mahasiswa PPL IAIN Pontianak)
Editor: Kundori
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





