News  

Kampanye di Sekadau, Karolin Tepis Isu Politik Dinasti

KAROLIN

Sekadau (Suara Kalbar) – Calon Gubernur Kalbar nomor urut 2 Karolin Magret Natasa tatap muka langsung dengan warga pada kampanye diologis di gedung Kateketik, SekadaubKamis (22/3) pagi.

Dalam orasinya, bupati Landak yang sedang cuti ini menepis isu politik dinasti yang ditudingkan kepadanya, selama pencalonan dirinya sebagai gubernur Kalbar bersama Suryadman Gidot.

“Saya menjadi calon gubernur bukan karna orang tua saya yang mantan gubernur kalbar dua priode. Akan tetapi pencalonan dirinya melalui berbagai proses dan mikansime partai yang sangat ketat, “tegasnya.

Bahkan sebelum menjadi calon gubernur saya harus menjadi calon bupati dulu. Pencalonan dirinya sebagai bupati Landak juga atas perintah partai, hal ini tentu sebagai bentuk fit and propertest dari parpol.

“Apakah dirinya masih mendapat kepercayaan dari masyarakat, terutama masyarakat Landak. Namum,hasilnya saya di pilih dengan presentase yang tinggi yakni dengan perolehan 98 persen suara,”sebut Karolin.

Ia juga menbantah isu yang di hembuskan oleh lawan politik bahwa pencalonan dirinya karna ketamakan terhadap jabatan.Tapi sebagai bentuk kaderisasi partai semata dengan mikanisme yang sangat ketat.

“Kalau seandainya keluarga saya tamak dengan jabatan tentu yang jadi bupati Landak adik saya. Lalu saya tetap menjadi anggota DPR RI,dan kemudian ibu saya yang jadi calon gubernur,nah kalau demikian baru tamak namanya.Sedangkan yang terjadi jabatan sebagai anggota DPR RI saya lepas padahal jabatan itu setingkat mentri,” katanya

Jadi, sambung dia lagi tidak benar bahwa dinasti kepeminpinan yang banyak dibicarakan oleh banyak kalangan hanya sebagai bentuk penjengalan terhadap pencalonan dirinya.

Untuk menjadi gubernur kalbar tambah Karol tidaklah mudah,disamping wilayahnya luas, di Kalbar juga terdapat 72 ruas jalan dengan panjang 1500 kilometer lebih. Untuk membenahi ini dirinya harus jadi gubernur agar semua infrastruktur di kalbar terbangun. Ini salah satu prioritas pembangunan ketika dirinya menjadi gubernur Kalbar nanti.

“Saya tidak mau terlalu banyak janji, apalagi janji yang diberikan diluar kapasitas saya sebagai gubernur. Karna saya tau persis tugas gubernur,” ucapnya.

Selain itu kata dia, yang menjadi prioritas juga bidang pendidikan dan kesehatan sesuai kewenangan pemerintah provinsi. “Sedangkan untuk pertanian kita tingkatkan dengan cara kerjasama dengan semua kabupaten dan pemkot,”terangnya.

Menangapi pemekaran provinsi, mengenai isu yang juga di hembuskan bahwa pak Cornelis menghambat pemekaran Kapuas Raya.

“Isu ini tidak benar,  dan pemekaran provinsi bukan keputusan pemerintah provinsi. Karena pemekaran provinsi baru mutlak keputusan presiden dan DPR RI. Bukan karena ada yang menghambat, sebab pemekaran wilyah disesuaikan dengan kemampuan keuangan negara,” ungkap Karol.

Sementara itu,  Ketua DPC Partai Demokrat Sekadau, Simon Petrus meminta kepasa seluruh kader dan simpatisn untuk jangan ragu – ragu lagi untuk memilih,karena pasangan ini, karena sudah berpengalaman untuk menyelengarakan pemerintah.

“Saya berharap kepada partai pendukung agar bisa melaksanakan tugasnya dengan baik secara maksimal. Parpol merupakan bagian dari sendi -sendi kehidupan dalam pemerintahan, karena semuanya bermuara dari parpol atau yang di sebut politik. Berpolitiklah dengan baik dan santun. Harapanya agar calon kita nanti bisa menlanjutkan pembangunan di provinsi kalimantn barat,” pinta mantan bupati Sekadau ini.

Penulis: Sudarno

Editor: Kundori