Reses di Dua Desa, Anggota DPRD Natuna Marzuki Serap Aspirasi Masyarakat
Natuna (Suara Kalbar) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Natuna Daerah Pemilihan (Dapil) III, Marzuki S.H melaksanakan masa Reses I dengan menyambangi Desa Sededap dan Desa Teluk Labuh, Kecamatan Pulau Tiga guna menampung langsung aspirasi masyarakat. Bertempat di gedung pertemuan Desa, Selasa (01/03/2022).
Marzuki mengatakan bahwa masa reses ini merupakan upaya untuk memperoleh masukan-masukan, serta untuk menyerap atau menjaring aspirasi masyarakat di masing-masing daerah pemilihan. Selanjutnya diteruskan kepada Pemerintah Daerah untuk ditindaklanjuti sebagai bahan penyusunan Rancangan Kinerja Pembangunan Daerah (RKPD).
Daerah Pemilihan (Dapil) III ini meliputi Kecamatan Bunguran Barat, Kecamatan Pulau Tiga, Kecamatan Tiga Barat, Kecamatan Bunguran Batubi, Kecamatan Bunguran Utara dan Pulau Laut.
Marzuki menyampaikan setiap hasil aspirasi yang diusulkan oleh masyarakat, nantinya akan dituangkan dalam pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD Natuna, untuk dibahas dan disampaikan kepada Bupati Natuna, melalui Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D).
“Saya harap setiap usulan masyarakat dapat direalisasikan oleh Pemerintah Daerah. Kami sebagai anggota dewan tugasnya hanya menyampaikan dan mengawal setiap usulan masyarakat,” terang Marzuki politisi Partai Gerindra tersebut.
Anggota legislatif dari Komisi II itu menambahkan, bahwa ada sejumlah usulan yang disampaikan oleh masyarakat. Diantaranya yakni akses jalan penghubungantara dua Desa yakni Desa Sededap menuju Desa Teluk Labuh serta belum maksimal nya listrik di kedua desa tersebut.
“Yang menjadi fokus kami kali ini yakni jalan penghubung antara Desa Sededap dan Teluk Labuh. Memang sudah ada anggaran nya tapi kan itu belum cukup, harus kita anggarkan lagi di tahun berikutnya,” tegas Marzuki.
Seperti diketahui untuk jalan penghubung tersebut sudah dianggarkan sebesar 760 juta melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022. Namun tidak akan cukup untuk mengcover seluruh pembangunan akses jalan. Selanjutnya akan di usahakan untuk dilanjutkan pada anggaran tahun 2023 mendatang.
“Jika akses jalan penghubung kedua desa tersebut sudah ada, tentu akan memudahkan tranport anak sekolah, juga pastinya menunjang perekonomian masyarakat Desa,” kata Marzuki.
Disampaikan Marzuki masyarakat juga meminta agar listrik di kedua Desa bisa normal menyala 24 jam seperti di Kecamatan lainnya.
“Keluhan lain yakni masalah listrik, selama ini dikedua desa itu listriknya hanya beroperasi selama 14 jam. Akan kita fokuskan juga ke listrik agar masyarakat merasa nyaman dan juga dapat mendukung aktivitas perekonomian masyarakat,” tandas Marzuki.






