16 Kilogram Sabu Dibawa Pakai Pick Up Sawit Dimodifikasi, Dikendalikan oleh Napi
Suara Kalbar – Polda Sumsel berhasil mengamankan 16 kilogram (Kg) narkoba jenis sabu yang dibawa dari Nanggroe Aceh Darussalam, Minggu (1/2/2022) dini hari. Ironisnya, sabu tersebut dikendalikan oleh warga binaan atau Napi yang masih mendekam di Lapas.
Modus yang dilakukan para pelaku ini terbilang baru, pelaku memodifikasi mobil Pick Up L300 bak terbuka dengan memasang pengukit otomatis di bawah bak. Sabu seberat 16 Kg disembunyikan dalam kotak kayu yang ditutup terpal biru.
Pengungkapan kasus ini bermula saat anggota mendapatkan informasi masyarakat bahwa akan ada narkoba yang datang dalam jumlah besar.
Anggota pun melakukan penyelidikan, dan berhasil menemukan mobil pick up sawit yang melintas di Jalur Lintas Timur atau Jalintim, Palembang – Jambi, Simpang Tungkal, Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Muba kedua tersangka berhasil dibekuk bersama yang dibungkus dengan teh Cina. ” Modusnya pelaku memodifikasi mobil L300 BG 9833 NQ di Medan dengan biaya Rp35 juta dengan maksud mengelabui Polisi agar tidak tertangkap,”Ujar Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto melalui Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel, Kombes Pol Heri Istu, Rabu (2/2/2022). Dua kurir asal Aceh ini Armia (48) dan Fadly (39) dikendalikan oleh warga binaan JM yang dipesan oleh Sofyan yang saat ini menjadi DPO. Usai mendapat pesanan kedua tersangka berangkat menggunakan mobil Pick Up Nopol BG yang dibeli dari Palembang .
” STNK mobil itu atas nama Acit orang Palembang namun sudah meninggal dan ternyata mobil tersebut milik Fadly. Namun saat berangkat mengantar sabu mobil tersebut dikendarai Armia, sedangkan Fadly duduk dibangku penumpang. Penggunaan mobil plat Palembang ini juga maodus barubagar mobil yang masuk Palembang tidak dicurigai membawa sabu,”ujar Heri.Masih dikatakan Heri, dua tersangka ini sudah mengantar sabu yang kedua kalinya ke Palembang. Pertama kali, mereka berhasil lolos dan sudah mendapatkan uang Rp100 juta , sedangkan yang kedua ini belum mendapatkan upah karena belum berhasil membawa sabu.
” Mereka ini unik saat kita tangkap mereka langsung video call dengan bahasa isyarat mereka dengan mengatakan ” Saya sakit, mobil rusak langsung dimatikan,” tuturnya.
Sabu yang dibungkus dengan teh cina ini bukan bwrasal dari cina hanya bungkusnya saja. ” Ini sindikat dari Myanmar bungkusnya saja yang Cina tapi sudah kita konfirmasi bukan cina. Namun sudah dua tahun ini bungkus ini selalu digunakan karena sabu ini asal luar negeri.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





