Ratusan Pelayat Antar Pemakaman Aipda Hasanuddin, Sosok Polisi yang Disukai Banyak Orang
Mempawah (Suara Kalbar) – Prosesi pemakaman Aipda Hasanuddin, 41 tahun, di Kompleks Pemakaman Umum Tok Bandar, Kelurahan Tengah, Kecamatan Mempawah Hilir, Rabu (2/2/2022) pagi, berlangsung penuh keharuan.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Wakapolres Mempawah, Kompol Anton Satriadi. Sementara komandan upacara, Ipda Nurjulianto.
Isak tangis pihak keluarga tak tertahankan saat tembakan salvo satu regu personel Polres Mempawah mengiringi peti jenazah masuk ke liang lahat.
Sebelum meninggal dunia, Aipda Hasanuddin menjabat sebagai PS Kanit II Satuan Intelkam Polres Mempawah.
Ia merupakan sosok polisi pekerja keras yang sangat dikenal dan disukai banyak orang, sehingga kabar kematiannya mengejutkan masyarakat Kabupaten Mempawah.
Hasanuddin meninggal dunia karena sakit yang diderita dan sempat menjalani perawatan intensif di RSUD dr Rubini Mempawah, Selasa (1/2/2022) sekitar pukul 20.10 WIB.
Ia mengeluhkan gangguan kesehatan sejak sehari sebelumnya, yakni Senin (31/1/2022) pagi. Dari pemeriksaan Tim Kesehatan Polres Mempawah, tekanan darahnya tampak turun drastis.
Lalu, Selasa pagi, kondisi kesehatan Hasanuddin tidak membaik. Ia dilarikan pihak keluarga ke RSUD dr Rubini Mempawah.
Namun saat tim medis tengah berjuang untuk menyelamatkannya nyawanya, Hasanuddin tak tertolong. Ia meninggal dunia malam harinya.
Almarhum meninggalkan seorang istri, yakni Vera Senjaria, SH, dan empat orang anak, Bima, 13 tahun, Nadin, 8 tahun, Bintang, 6 tahun, dan Maura yang masih berusia 8 bulan.
Wakapolres Anton Satriadi dalam amanahnya pada proses pemakaman mengatakan, Polres Mempawah merasa sangat kehilangan atas sosok Aipda Hasanuddin yang punya dedikasi tinggi dalam tugas pengabdian sebagai anggota Polri.
“Ia tidak pernah memiliki catatan negatif, punya disiplin tinggi, dan bahkan sampai akhir hayatnya masih melaksanakan tugas kedinasan,” kata Anton.
Almarhum Hasanuddin meniti karir di Polri melalui Dikmaba tahun 2002 di SPN Pontianak. Selama berkarir di kepolisian, ia banyak bertugas di Satuan Intelkam.
“Kita semua sangat kehilangan. Hanya iringan doa yang dapat kita persembahkan. Semoga amal ibadah Aipda Hasanuddin diterima Allah SWT, diampuni segala dosa-dosanya dan diberikan tempat yang terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” ucap Anton.
“Bagi keluarga yang ditinggalkan semoga selalu diberikan ketabahan. Selamat jalan saudaraku. Beristirahat lah dengan tenang!” tambahnya.
Ucapan Duka Cita Mengalir
Kabar meninggalnya Aipda Hasanuddin sangat mengejutkan masyarakat Kabupaten Mempawah.
Sejak Selasa malam, ucapan duka cita dan doa pun mengalir deras dari grup-grup Whatsapp maupun berbagai media sosial.
Yang membuat haru adalah, semua ucapan duka cita itu diiringi dengan kalimat masyarakat yang bersaksi bahwa almarhum Aipda Hasanuddin adalah orang yang baik, polisi yang baik hati, polisi yang rendah hati, hingga sosok aparat yang ramah kepada siapa saja.
Misalnya saja Kaharuddin, Komisioner Bawaslu Kabupaten Mempawah yang tengah berada di Wajok, Kecamatan Jongkat.
Dalam pesan singkatnya, Kaharuddin mengatakan, almarhum Aipda Hasanuddin adalah orang yang baik.
“Setiap bertemu, selalu menyapa duluan. Ramah, taat ibadah dan sopan kepada siapa saja. Insya Allah almarhum husnul khatimah,” tutupnya.
Prosesi pemakaman Aipda Hasanuddin dihadiri banyak orang. Tidak saja dari pejabat utama Polres Mempawah dan anggota, tapi juga masyarakat berbagai profesi, ulama dan para tokoh.






