MABM Landak Dibekukan

Pontianak (Suara Kalbar) – DPP Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalimantan Barat mengeluarkan pernyataan sikap terkait kondisi menjelang proses pemungutan suara yang akan dilaksanakan 27 Juni 2018.

Pernyataan sikap tersebut berkenaan dengan eksistensi MABM Kalbar yang selalu diincar dan dimanfaatkan untuk kepentingan Pasangan calon tertentu

Ketua MABM Kalbar, Prof DR H Chairil Effendy, MS mengatakan, MABM Kalbar adalah Ormas Kebudayaan Independen.

Misinya adalah menjaga, melestarikan, dan menumbuhkembangkan Kebudayaan Melayu Kalbar sebagai bagian dari kebudayaan Nasional.

“MABM Kalbar tidak berpolitik sebagaimana digariskan di dalam AD/ARTnya. Selama lebih dari 20 tahun. Sikap itu ditanamakan dikalangan internal masyarakat melayu maupun eksternal. Sikap tersebut harus dihormati oleh siapapun,” tegasnya saat membacakan pernyataan sikap di Rumah Melayu Kalbar, Jumat (22/6) siang.

Didalam poin pernyataan sikap tersebut DPP MABM Kalbar resmi membekukan DPD MABM Kabupaten landak atas deklarasi dan menyatakan sikap politik mendukung paslon nomor urut dua dr Karolin Margaret Natasya Suryadman Gidot.

“Pernyataan sikap tersebut sangat fatal melanggar AD/ART MABMKB dan keputusan musyawarah besar MABMKB tahun 2018,” katanya.

Dia menegaskan dan mengajak seluruh masyarakat melayu kabupaten landak pada khususnya dan masyarakat Kalbar untuk menggap pernyataan sikap dari DPD MABM Landak tidak pernah ada. Pihaknya juga sangan mengecam keras pihak-pihak luar yang tidak menghormati indepedensi MABMKB.

“Kepada DPD MABM Kabupaten/Kota di Kalbar agar tetap waspada terhadap kemungkinan adanya intervensi oleh pihak-pihak luar. Jaga dan junjung tinggi harkat dan martabat melayu, ingat, budaya melayu bersendikan syara dan syara bersendikan kitabullah,”tegasnya

Sementara itu,  suarakalbar.co.id berusaha konfirmasi Ketua MABM Landak Hamdani Jalil melalui via handponnya pada Jumat sore belum bisa terhubung.

Penulis: Tim Liputan/TP

Editor: Kundori